tirto.id - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Nur-Sultan mengimbau para WNI di Kazakhstan untuk waspada dan berhati-hati. Imbauan itu menindaklanjuti perkembangan situasi di Kazakhstan dan pengumuman "State of Emergency" yang dikeluarkan Presiden Kazakhstan.
KBRI Nur-Sultan meminta para WNI untuk menjauhi kerumunan. Para WNI juga diminta untuk tidak bepergian ke luar rumah kecuali untuk hal-hal yang penting.
"Mematuhi aturan yang dikeluarkan pemerintah setempat, menjaga ketertiban, dan tidak ikut dalam aksi-aksi massa yang dilakukan di wilayah setempat,” tulis imbauan KBRI Nur-Sultan yang diterima dari Duta Besar RI untuk Kazakhstan Fadjroel Rachman, Sabtu (8/1/2022).
KBRI Nur-Sultan juga mengimbau WNI di Kazakhstan untuk saling berkomunikasi dengan sesama WNI di wilayah masing-masing.
“Berkomunikasi dengan KBRI melalui grup WNI maupun jalur komunikasi yang memungkinkan untuk memberi update kondisi masing-masing dan melaporkan hal-hal yang penting diketahui bersama,” tulis KBRI Nur-Sultan.
Duta Besar RI untuk Kazakhstan Fadjroel Rachman memastikan ratusan WNI yang berada di negara itu dalam kondisi aman.
"Ada 141 wni di Republik Kazakhstan dan 3 orang di republik Tajikistan sampai hari ini KBRI Nur Sultan menjamin dan memberitahukan kepada keluarga di Indonesia bahwa keadaan mereka sehat, aman," kata Fadjroel, Jumat (7/1/2022).
Pemerintah Kazakhstan menerapkan masa darurat pada 5-19 Januari 2022. Menyikapi itu, Fadjroel mengatakan kedutaan sudah menyiapkan sejumlah rencana apabila situasi di Kazakhstan makin tak terkendali.
"Kami sudah berkoordinasi dengan kementerian luar negeri dan menyiapkan semua rencana sampai ke tahap kontijensi plan untuk menghadapi situasi state of emergency ini," kata dia.
Situasi di Kazakhstan memanas setalah demonstrasi di sejumlah kota berujung kerusuhan. Unjuk rasa dipicu kenaikan harga bahan bakar gas pada awal 2021.
Keadaan makin mencekam setelah sejumlah polisi dilaporkan tewas dan ratusan lainnya terluka dalam kerusuhan tersebut. Sementara itu, polisi dilaporkan membunuh puluhan demonstran yang mencoba menyerbu gedung administrasi di Almaty.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Gilang Ramadhan