tirto.id - Kondisi di kawasan Slipi Kemanggisan, Jakarta Barat yang sebelumnya lancar, kembali bergejolak. Setelah polisi dipukul mundur, kini keadaan berbalik.
Pihak kepolisian dan brimob berhasil mendesak mundur massa aksi, hingga terpecah menjadi dua bagian. Satu berada di sisi Kemanggisan dan lainnya bertahan di lokasi dekat pasar Slipi.
Hujan batu dari massa aksi tak terelakkan. Polisi membalas dengan hujan gas air mata dan tembakan peringatan ke udara.
Beberapa warga yang kebetulan tinggal tak jauh dari lokasi kericuhan, diminta pihak kepolisian untuk mengamankan diri dan tetap berada di dalam rumah.
"Masuk kalian. Masuk. Kunci pintunya," teriak salah satu anggota.
Kerusuhan terjadi di sejumlah titik di Jakarta sejak Selasa (21/5/2019) malam hingga Rabu. Sebanyak 62 orang diduga provokator sudah diamankan polisi. Mereka diduga bukan warga Jakarta.
Bentrok sempat terjadi antara massa dan aparat kepolisian mengakibatkan satu korban tewas, Farhan Syafero (30) dan beberapa orang terluka. Polisi sempat menangkap sekitar 20 orang yang diduga provokator.
Polda Metro Jaya mengirimkan tambahan dua kompi polisi ke Jalan KS Tubun, Petamburan. Setelah tiba di lokasi, aparat lantas bergerak serempak menuju arah Jalan Petamburan 5, sekitar markas FPI.
"Jalan ke arah dekat massa," ujar salah seorang aparat, Rabu (22/5/2019) pagi. Sejumlah kantor yang berada di sekitar Pasar Blok A, Tanah Abang, Jakarta Pusat diliburkan pada Rabu (22/5/2019).
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Yandri Daniel Damaledo