tirto.id - Anggota Brimob Detasemen Gegana menutup jalan masuk ke Jalan KS Tubun III, Slipi, Jakarta Barat. Jalan itu merupakan akses ke perkampungan serta Asrama Brimob Petamburan.
“Penutupan mulai pukul 22.00 atau 23.00 WIB, untuk antisipasi jika ada penyerangan massa,” ujar seorang anggota Gegana di lokasi, Jumat (25/5/2019).
Usai pembakaran mobil di sekitar asrama, lanjut dia, aparat bersama warga berupaya menjaga keamanan lingkungan setempat. Penutupan jalan menggunakan pagar kawat berduri. Pengendara yang hendak masuk ke jalan tersebut diminta untuk mencari rute alternatif.
Terlihat sekitar 30 anggota polisi berpakaian biasa membawa senjata laras panjang berjaga di pintu masuk asrama. Ada juga anggota yang berseragam lengkap. Di sini juga terdapat Unit K-9 Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya.
Selain itu, lima karangan bunga berjejer di sekitar lokasi pembakaran mobil. 10 mobil bekas pembakaran dikelilingi oleh garis polisi, menandakan tidak boleh siapa pun masuk ke area tersebut.
Karangan bunga menyedot perhatian warga sekitar dan pengendara yang melintas. Mereka menyempatkan diri berswafoto. “Kemarin sore hanya dua karangan bunga, sekarang jadi lima,” ujar Agung, penjaga warung kopi di sekitar lokasi.
Sementara itu, total korban aksi unjuk rasa 21-22 Mei capai 737 orang hingga Kamis (24/5) pukul 11.00 WIB, dengan delapan orang di antaranya meninggal.
“Mereka sudah mendapat penanganan kesehatan di rumah sakit sekitar wilayah,” kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat berkunjung di kawasan Gedung Bawaslu, Jakarta, dikutip dari Antara.
Rincian para korban ialah diagnoasa non-trauma sebanyak 93 orang, luka berat 79 orang, 462 orang dengan luka ringan, 8 orang meninggal dunia, serta 96 orang belum mendapatkan keterangan.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Alexander Haryanto