Menuju konten utama

Katsuko Saruhashi Donasikan Uang Pensiunnya demi Saintis Perempuan

Katsuko Surahashi kemudian mendonasikan uang hadiah pensiunnya sebagai pendanaan awal untuk membentuk Surahashi Prize pada 1981.

Katsuko Saruhashi Donasikan Uang Pensiunnya demi Saintis Perempuan
Katsuko Saruhashi. FOTO/en.wikipedia.org

tirto.id - Google Doodle hari ini, Kamis (22/3/2018), memperingati ulang tahun kelahiran Katsuko Saruhashi ke-98. Semasa hidupnya, ahli geokimia asal Jepang itu mencetak sejumlah prestasi yang menginspirasi banyak saintis perempuan.

Katsuko Saruhashi adalah perempuan pertama yang dipilih menjadi anggota Science Council of Japan pada 1980. Sebelumnya pada 1957, ia tercatat sebagai doktor perempuan pertama pada bidang kimia di Universitas Tokyo.

Tak berhenti sampai di situ, Saruhashi juga menjadi ilmuwan perempuan pertama yang meraih penghargaan Miyake Prize di bidang geokimia di tahun 1985.

Saruhashi terkenal berkat sejumlah temuannya di bidang geokimia. Seperti dikutip dari laman Google, dia adalah orang pertama yang secara akurat mengukur konsentrasi asam karbonat dalam air berdasarkan suhu, tingkat pH, dan klorinitas.

Temuannya yang dinamai Saruhashi's Table ini terbukti sangat berharga bagi para ahli kelautan di mana-mana.

Ia juga mempelajari tingkat karbon dioksida pada air laut jauh sebelum ilmuwan lain menyadari bahwa gas itu berpotensi meningkatkan suhu permukaan Bumi. Saruhashi pun berjasa mengembangkan teknik melacak perjalanan jatuhan radioaktif di laut.

Hasil riset Saruhashi itu menjadi salah satu alasan ilmiah untuk mendesak adanya pelarangan uji coba bom nuklir, terutama di Samudera Pasifik. Sebelum itu, pada 1950-an, Amerika Serikat dan Uni Soviet serta beberapa negara aktif melakukan percobaan bom nuklir di atmosfer.

Pada 1963, akhirnya AS, Soviet dan Inggris meneken Limited Test Ban Treaty. Traktat itu melarang uji coba bom nuklir di atmosfer, angkasa dan bawah air.

Dedikasi Saruhashi membuatnya dipercaya menjabat Direktur Geochemical Research Laboratory pada 1979. Namun, ia memutuskan pensiun dari jabatan ini setahun kemudian. Rekan-rekan kerja menghadiahinya uang senilai 5 juta yen atau senilai 50 ribu dolar AS.

Surahashi kemudian mendonasikan uang itu sebagai pendanaan awal untuk membentuk Surahashi Prize pada 1981. Penghargaan itu diberikan setiap tahun untuk para ilmuwan perempuan Jepang yang berkontribusi dalam ilmu alam.

“[Penghargaan ini] Mengapresiasi kemampuan saintis perempuan. Masing-masing pemenang bukan sekedar ilmuwan yang sukses melainkan juga manusia yang hebat,” tutur Saruhashi seperti dikutip dari buku A to Z of Women in Science and Math.

Hari ini, Google menghormati peran Saruhashi atas kontribusinya luar biasa bagi sains. Namanya diangkat Google Doodle juga untuk menginspirasi banyak ilmuwan muda, terutama dari kalangan perempuan.

“Banyak perempuan memiliki kapasitas untuk menjadi ilmuwan hebat. Saya berharap bisa melihat masa ketika banyak perempuan mampu berkontribusi terhadap sains dan teknologi setara dengan laki-laki,” demikian salah satu pernyataan Katsuko Saruhashi yang dicatat oleh Google.

Baca juga artikel terkait GOOGLE DOODLE atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Humaniora
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari