tirto.id - Google Doodle pada hari Kamis (22/3/2018) merayakan ulang tahun ke-98 ahli geokimia, Katsuko Saruhashi.
Katsuko Saruhashi adalah wanita pertama yang mendapatkan gelar doktor kimia dari Universitas Tokyo pada tahun 1957. Ahli geokimia asal Jepang yang lahir pada 22 Maret 1920 ini merupakan perempuan pertama yang dipilih menjadi anggota Dewan Ilmu Pengetahuan Jepang (the Science Council of Japan) pada 1980. Tak hanya itu, Saruhashi juga ilmuwan perempuan pertama yang meraih penghargaan Miyake Prize di bidang geokimia di tahun 1985.
Setelah mendapatkan pengakuan sebagai ilmuwan inovatif, Katsuko Saruhashi berusaha untuk mendukung dan membantu perempuan lainnya. Semasa hidupnya, Saruhashi mencapai sejumlah prestasi yang menginspirasi banyak akademikus perempuan.
“Banyak perempuan memiliki kapasitas untuk menjadi ilmuwan hebat. Saya berharap bisa melihat masa ketika banyak perempuan mampu berkontribusi terhadap sains dan teknologi setara dengan laki-laki,” demikian salah satu pernyataan Katsuko Saruhashi yang dicatat oleh Google.
Pada 1981, dia menginisiasi pemberian penghargaan tahunan terhadap peneliti perempuan yang berjasa terhadap perkembangan sains. Penghargaan itu mengabadikan namanya, yakni Saruhashi Prize.
Katsuko Saruhashi terkenal karena penelitiannya yang inovatif. Dia adalah orang pertama yang secara akurat mengukur konsentrasi asam karbonat dalam air berdasarkan suhu, Tingkat pH, dan klorinitas, tulis Google menghormati Doodle untuk menghormatinya.
Hasil riset Saruhashi itu menjadi salah satu alasan ilmiah untuk mendesak adanya pelarangan uji coba bom nuklir, terutama di Samudera Pasifik. Sebelum itu, pada 1950-an, Amerika Serikat dan Uni Soviet serta beberapa negara aktif melakukan percobaan bom nuklir di atmosfer. Pada 1963, akhirnya AS, Soviet dan Inggris meneken Limited Test Ban Treaty. Traktat itu melarang uji coba bom nuklir di atmosfer, angkasa dan bawah air.
Dalam keterangan resminya, Google menghormati peran Saruhashi karena menilai kontribusinya luar biasa bagi sains. Namanya diangkat google doodle juga untuk menginspirasi banyak ilmuwan muda, terutama dari kalangan perempuan.
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani