tirto.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, memastikan kesiapan pemerintah dalam penerapan kebijakan biodiesel 40 persen atau bahan bakar nabati yang berasal dari sawit (B40). Arifin memastikan upaya komersialisasi B40 akan mulai pada awal 2025.
Pria yang pernah menjadi Dirut PT Pupuk Indonesia ini beralasan, kesiapan pasokan hingga uji coba sudah siap sehingga tinggal diluncurkan ke publik.
"Iya, awal tahun kita sudah siap, uji coba sudah siap, teknis siap, pasokan siap, tinggal di-launching saja," ujar Arifin saat ditemui awak media di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (12/7/2024).
Peluncuran BBM sawit B40, menurut Arifin, didorong untuk mengurangi emisi BBM di Tanah Air. Ia beralasan, Kementerian ESDM tengah berupaya mencari bahan pencampur yang bisa mengurangi sulfur.
"Kita kan sekarang ini udara kita banyak emisi, bagaimana caranya supaya ngurangin, supaya hidup sehat. Kita alternatifnya pakai BBM yang rendah sulfur," ungkap Arifin.
Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE), Kementerian ESDM, dikabarkan melakukan uji coba BBM B40 sektor non-otomotif. Pihak Ditjen EBTKE Kementerian ESDM menjelaskan, uji coba akan dilakukan pada kereta, kapal laut, hingga alat berat industri.
"Uji coba kali ini akan dilakukan kepada sektor non-otomotif, tepatnya untuk kereta, kapal laut hingga alat berat industri dengan rentan waktu uji coba hingga delapan bulan," tulis Ditjen EBTKE Kementerian ESDM dalam unggahan resmi di Instagram @djebtke.
Uji penerapan B40 di sektor non-otomotif dilakukan setelah pemerintah melakukan mengevaluasi keberhasilan penerapan pada kendaraan darat.
"Uji coba B40 untuk sektor non-otomotif merupakan lanjutan dari keberhasilan uji coba B40 yang telah dilakukan kepada kendaraan darat," tulis dalam keterangan.
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Andrian Pratama Taher