Menuju konten utama
Pandemi COVID-19

Kata BPOM soal Vaksin Sinovac Didistribusikan ke Seluruh Daerah

Meski telah didistribusikan, penggunaan vaksin harus tunggu izin emergency use of authorization dari BPOM sesuai regulasi.

Kata BPOM soal Vaksin Sinovac Didistribusikan ke Seluruh Daerah
Petugas menyemprotkan disinfektan ke kontainer berisi vaksin COVID-19 saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, tangerang, Banten, Minggu (6/12/2020). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/pras.

tirto.id - Juru Bicara BPOM Lucia Rizka Andalusia menjelaskan alasan pemerintah mulai mendistribusikan vaksin COVID-19. Ia menuturkan, distribusi vaksin dilakukan demi mempercepat program vaksinasi dan persiapan pelaksanaan vaksinasi di daerah.

"Mengingat Indonesia adalah negara kepulauan dan tentunya dibutuhkan suatu usaha yang besar untuk dapat mendistribusikan vaksin sampai ke titik-titik penyuntikan. Oleh sebab itu, sesuai dengan arahan Bapak Menteri Kesehatan, maka pendistribusian vaksin mulai dilaksanakan ke daerah-daerah," kata Rizka dari Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (4/1/2021).

"Hal ini tentunya bertujuan untuk mempercepat pelaksanaan program vaksinasi dan sebagai langkah persiapan bagi petugas petugas di daerah," lanjut Rizka.

Meski sudah didistribusikan ke daerah, vaksin tersebut tidak bisa langsung digunakan. Ia mengingatkan, penggunaan vaksin harus bisa dilakukan jika mendapat izin emergency use of authorization dari Badan POM sesuai regulasi yang ada.

"Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 99 tahun 2020 tentang pengadaan dan pelaksanaan vaksinasi, dalam rangka penanggulangan pandemi Corona virus disease 2019, vaksinasi baru dapat dilaksanakan jika vaksin telah mendapatkan izin penggunaan emergency use of authorization dari Badan POM," kata Rizka.

Rizka pun mengatakan, BPOM juga menaruh atensi pada proses distribusi vaksin sejak keluar dari industri farmasi hingga injeksi vaksin kepada publik. Ia mengatakan, BPOM akan memonitor keadaan penyimpanan hingga melihat kondisi vaksin selama pengiriman. Dalam kasus pengiriman, kata Rizka, BPOM akan melihat apakah suhu penyimpanan vaksin sesuai standar, yakni 2-8 derajat celcius.

Selain itu, mereka juga memantau kualitas vaksin dengan mengambil sampel vaksin. Sampel tersebut diuji di unit pelaksana teknis BPOM seluruh Indonesia.

Di sisi lain, BPOM berharap, masyarakat bisa ikut serta dalam program vaksinasi sambil menerapkan protokol kesehatan. Penerapan protokol kesehatan penting dilakukan karena proses vaksinasi memakan waktu.

"Kami harap masyarakat ikut berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan vaksinasi yang sudah disiapkan oleh pemerintah. sambil menanti proses vaksinasi tersebut masyarakat harus tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun."

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz