Menuju konten utama

Kasus Penembakan Tiga Brimob Diduga Soal Utang Pribadi

Wakapolri Komjen Syafruddin menyatakan kasus penembakan sesama anggota Brimob di Blora sudah ditangani kepolisian dengan baik secara internal.

Kasus Penembakan Tiga Brimob Diduga Soal Utang Pribadi
Keluarga dan kerabat berada di permakaman Bripka Bambang Tejo Wahono di Blora, Jawa Tengah, Rabu (11/10/2017). ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho.

tirto.id -

Wakapolri Komjen Syafruddin menyatakan kasus penembakan sesama anggota Brimob di Blora sudah ditangani kepolisian dengan baik secara internal.

"Sudah ditangani dengan baik ya, itu masalah internal oleh karena itu cukup ditangani Polda Jateng. Tidak menyangkut masyarakat," kaya Syafruddin di DPR, sebelum RDP dengan Komisi III, Kamis (12/10/2017).

Meski begitu, Syafruddin enggan menjelaskan penanganan internal yang telah dilakukan oleh Polda Jateng. "Itu kami serahkan ke Polda. Yang pasti sudah ditindaklanjuti dan dievaluasi," kata Syafruddin.

Sementara itu, Anggota Komisi III F-PKB Abdul Kadir Karding menyatakan Komisi III akan mendesak Polri untuk mengusut dan melakukan evaluasi terkait kasus ini dalam RDP.

"Kami akan mendesak. Ini mau dibicarakan," kata Karding kepada Tirto, di DPR, Kamis (12/10/2017).

Anggota DPR dari Dapil Jateng tersebut mengaku telah mengecek motif dan kronologi kejadian tersebut. Menurutnya, penembakan terjadi karena motif pribadi.

"Dugaan sementara yang bersangkutan punya utang. Dia pinjam waktu itu atasannya belum acc. Mungkin saja itu terkait dengan beban kehidupan," kata Karding.

Meski begitu, Karding meminta kepada Polri untuk mengetatkan tes psikis sebagai syarat petugas diperbolehkan membawa senjata. Terutama petugas yang sedang bekerja di lapangan.

"Saya kira iya rutin untuk petugas lapangan yang bawa senjata dicek," kata Karding.

Selain itu, Karding juga meminta kepada Polri untuk mengevaluasi beban kerja anggota Brimob dan polisi lainnya. Menurut informasi yang ia dapatkan, pelaku penembakan baru saja pulang bertugas dari Aceh dan mengalami tekanan.

"Kita perlu melakukan evaluasi terhadap sistem penempatan tugas, beban kerja, lalu sistem penggunaan senjata. Harus dicek semua," kata Karding.

Sebagai catatan, Selasa (10/10/2017) lalu, ditemukan tewas tiga anggota Brimob yang sedang berjaga di sebuah pengeboran minyak, Blok Trembul di Desa Karangtengah, Kecamatan Ngawen, Blora, Jawa Tengah.

Ketiga Brimob yang meninggal dunia yakni Brigadir Budi Wibowo (30), Brigadir Ahmad Supriyanto (35) dan Brigadir Kepala Bambang Tejo. Berdasar kronologis yang dihimpun, saat kejadian ketiganya diduga terlibat cekcok hingga berujung kematian.

Brigadir Kepala Bambang Tejo diduga menjadi pelaku penembakan kepada dua rekannya sebelum akhirnya bunuh diri.

Baca juga artikel terkait BRIMOB atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi

tirto.id - Hukum
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Maya Saputri