tirto.id - Kapolri Jendral Polisi Tito Karnavian menyatakan anak buahnya menemukan sejumlah kasus intimidasi pendukung paslon tertentu terhadap kubu lawannya di beberapa TPS putaran kedua Pilgub DKI Jakarta 2017.
Beruntung, insiden intimidasi itu langsung ditangani segera oleh aparat kepolisian setempat sehingga tak memicu kericuhan besar.
Tito mencatat jumlah kasusnya memang tak banyak, tapi menyebar di tiga kota yakni Jakarta Timur, Jakarta Utara dan Jakarta Barat.
"Ada intimidasi, tapi tidak banyak, itu di Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Barat. Umumnya hanya karena kesalahpahaman," kata Tito di Stadion Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan pada Rabu (19/4/2017) seperti dilaporkan Antara.
Karena itu, Tito mengimbau semua pihak yang berbeda pilihan politik di putaran kedua Pilkada DKI Jakarta menerima apapun hasil pemilihan. Ia berharap, apabila ada pihak yang tidak setuju dengan hasil pemungutan suara Pilkada DKI, hendaknya diselesaikan sesuai koridor hukum.
Tito bersama rombongannya juga bertolak ke Kepulauan Seribu untuk memantau situasi keamanan pasca pemungutan suara DKI Jakarta putaran kedua pada Rabu siang. Ia berangkat menuju ke Kepulauan Seribu menggunakan helikopter usai memberikan keterangan pers kepada awak media di Stadion PTIK, Jakarta.
Sebelumnya, Tito mengaku telah memeriksa situasi keamanan di sejumlah wilayah lain di DKI Jakarta.
"Saya tadi keliling kota di Jakarta, nanti mau ke Kepulauan Seribu. Setelah itu pulangnya baru lewat jalan darat untuk meninjau pasukan yang stand by," kata Tito.
Hasil pantauan sementara, menurut Tito, secara keseluruhan situasi kota Jakarta selama pemungutan suara Pilkada DKI Jakarta putaran kedua aman dan terkendali.
"Situasi sampai pukul 13.00 hari ini, semua lancar, tidak ada insiden yang berarti. Saya ajak semua warga, mari kita pertahankan kesejukan dan kenyamanan ini sampai nanti akhir penghitungan suara," kata dia.
Sebanyak 64.523 petugas gabungan Polri, TNI, dan unsur lainnya dikerahkan untuk mengamankan Pilkada DKI Jakarta Putaran Dua 2017. Selain berjaga di sejumlah titik strategis, aparat keamanan juga mengawasi proses pemungutan suara di 13.032 TPS.
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom