Menuju konten utama

Kapolri akan Tindak Tegas Jika Ucapan Novel Terbukti Benar

Tito akan menindak tegas apabila pernyataan Novel benar-benar bisa terbukti.

Kapolri akan Tindak Tegas Jika Ucapan Novel Terbukti Benar
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dan Ketua KPK Agus Rahardjo memberikan keterangan kepada media di Gedung KPK terkait kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan, Senin (19/6). tirto.id/Andrey Gromico.

tirto.id - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan bahwa kepolisian tidak akan bersikap aneh terkait wawancara Novel Baswedan di media internasional, Time yang menyebutkan adanya keterlibatan jenderal polisi dalam kasusnya.

Tito justru mengaku akan memeriksa penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu secepatnya guna mengonfirmasi kebenaran ujarannya itu.

"Kami juga akan secepatnya mungkin kirim tim ke sana untuk menanyakan kepada Novel apakah itu merupakan fakta, ada bukti atau kah itu isu kecurigaan," ujar Tito di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta, Senin (19/6/2017).

Tito berharap, ujaran Novel bisa dibuktikan. Ia tidak ingin hubungan Polri-KPK di era kepemimpinannya rengang akibat ujaran Novel. Tito juga tidak ingin isu ini meluas ke area yang tidak jelas.

Kendati demikian, selaku Kapolri, Tito akan menindak tegas apabila pernyataan Novel benar-benar bisa terbukti. Mereka akan menindaklanjuti dengan menyidik perkara tersebut dan akan membuka hasil penyidikan kepada publik.

Tito mengatakan, kepolisian akan mencari tahu dengan menanyakan langsung kepada Novel yang kini sedang berada di Singapura secepatnya.

"Nanti kalau Novel sudah siap, dari kesehatan, kalau didampingi Pak Ketua [Agus Rahardjo] juga bagus, nanti tim kami akan berangkat ke sana," kata Tito.

Menanggapi hal itu, Ketua KPK Agus Rahardjo mengamini pernyataan Kapolri. Ia membenarkan bahwa KPK akan melakukan klarifikasi terkait pernyataan Novel.

"Nanti mungkin ada langkah-langkah klarifikasi juga ke saudara Novel di Singapura. Nanti saya dampingi," ujar Agus di tempat yang sama.

Meski demikian, Agus mengatakan bahwa pemeriksaan itu tidak sepenuhnya hak KPK. Ia juga mengatakan, KPK harus mendapat persetujuan dari dokter terlebih dahulu.

Mantan Ketua LKPP ini mengatakan kondisi Novel bisa saja menurun selama pengobatan. Oleh karena itu, Agus mengaku akan ikut dalam pemeriksaan Novel bersama kepolisian saat di Singapura agar tidak mengganggu proses penyembuhan.

"Nanti kalau kita ke Singapura, kita koordinasikan dokternya, bahkan mungkin untuk menenangkan Novel saya menawarkan diri ke sana, saya akan mendampingi timnya berangkat ke Singapura. Mudah-mudahan nanti situasinya lebih rileks, tidak mengganggu recovery Novel," kata Agus.

Sebelumnya, Penyidik senior KPK Novel Baswedan menuding ada pejabat pejabat kepolisian yang terlibat dalam aksi penyerangannya. Dalam wawancaranya dengan Time, Novel mengaku tidak percaya adanya keterlibatan pejabat kepolisian.

"Saya sudah mendapat informasi bahwa ada jenderal polisi (pejabat tinggi kepolisian) terlibat. Pertama, saya menduga informasi itu fiktif. Namun, sekarang setelah dua bulan perkara tidak selesai, saya mengatakan pandangan saya bahwa informasi tersebut tepat," ujar Novel dalam wawancara yang dipublikasikan Time, Selasa (13/6/2017).

Baca juga artikel terkait INSIDEN PENYIRAMAN AIR KERAS NOVEL atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Hukum
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto