tirto.id - Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan mempertanyakan rencana massa aksi 112 yang ingin mengawal tempat pemungutan suara (TPS) di DKI Jakarta pada 15 Februari mendatang. Menurut Iriawan, rencana itu termaktub dalam surat pemberitahuan yang dikirimkan penyelenggara kegiatan kepada Polda Metro jaya.
“Mereka bilang akan mencoblos bersama di TPS, setelah itu membantu mengawasi TPS dari tindak curang,” ujar Iriawan kepada awak media di Kantor KPU DKI Jakarta, Salemba, Jakarta Pusat (7/2/2017).
Menurut Iriawan, massa aksi 112 tidak perlu melakukan pengawasan di tiap TPS. “Padahal sudah ada kami (Polda Metro jaya –red) yang bertugas mengawasi tiap TPS,” tukas laki-laki kelahiran Jakarta ini.
Selain mempertanyakan isi surat itu, Iriawan juga menyatakan tidak boleh ada yang menghalangi orang lain yang punya hak suara untuk datang ke TPS. “Biarkanlah warga negara memilih sesuai kehendaknya, tanpa dihalang-halangi dengan cara apapun,” imbau lulusan Akpol 1984 ini.
Sebelumnya, mantan Kapolda Jawa Barat ini mengimbau agar aksi massa sesudah atau sebelum masa tenang Pilkada DKI 2017 diurungkan sementara. “Sekali lagi saya imbau kepada yang akan melakukan kegiatan aksi tanggal 11 maupun kegiatan massa pada tanggal 15 juga diurungkan lebih dulu,” pintanya.
Menurut Iriawan, ketimbang melakukan aksi besar-besaran, lebih baik memberi kesempatan bagi aparat, timses, dan KPU untuk membereskan perangkat kampanye yang tersebar di jalanan Jakarta. “Itu lebih bermanfaat,” ucapnya.
Penulis: Arya Adikristya
Editor: Jay Akbar