tirto.id - Emas menjadi salah satu instrumen investasi. Harganya yang terus naik menjanjikan keuntungan di masa depan.
Emas Antam dibanderol Rp1,050 juta per gram di butik Logam Mulia hari ini, Selasa (18/8/2020), sementara emas Antam di Pegadaian dijual Rp1,094 juta per gram.
Harga emas tersebut mengikuti harga emas dunia yang melonjak lebih dari dua persen menjadi 1.998,70 dolar AS per ons hari ini.
Meski emas populer sebagai produk investasi masyarakat luas, tidak sedikit konsumen yang alami kebingungan kapan waktu yang tepat untuk membeli dan menjual emas.
Sebagai referensi dasar menjual atau membeli emas, ada baiknya untuk menerapkan teknik investasi emas klasik. Teknik investasi emas klasik dilakukan dengan membeli emas batangan Antam pada saat harga cukup murah dan menjualnya ketika harga emas batangan sudah naik dan memiliki selisih harga yang cukup banyak.
Sementara itu, Pegadaian merekomendasikan konsumen untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi harga emas terlebih dahulu sebelum melakukan jual beli emas.
Adapun faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:
1. Besaran nilai tukar dolar AS
Harga emas cenderung naik saat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sedang melemah, dan sebaliknya. Hal ini menunjukkan adanya korelasi negatif antara harga emas dan nilai tukar dolar AS sebagai imbas isu ekonomi dunia.
Oleh karenanya, ada baiknya untuk rajin membaca berita seputar perkembangan ekonomi global karena dapat berdampak pada nilai jual beli emas.
2. Ketersediaan stok emas di dunia
Stok emas secara global berpengaruh pada harga emas. Semakin sulit penambang menghasilkan emas, semakin tinggi harga emas karena ketiadaan stok.
Bukan tidak mungkin suatu saat emas akan mengalami kelangkaan yang berimbas pada melonjaknya harga di pasaran, terlebih emas bukan tergolong sumber daya alam terbarukan.
3. Permintaan tinggi dari sektor industri perhiasan
Emas merupakan bahan utama industri perhiasan. Apabila permintaan industri terhadap emas meningkat, harga emas pun menjadi ikut naik.
Itulah sebabnya para konsultan finansial kerap menyarankan untuk memilih emas batangan daripada perhiasan. Emas yang telah dilebur menjadi perhiasan justru membuat nilai emas semakin turun.
4. Monopoli pembelian emas oleh bank sentral dunia
Praktik monopoli pembelian emas umumnya dilakukan oleh beberapa bank sentral dunia guna mengamankan cadangan emas mereka. Akibatnya, harga emas cenderung naik karena stok emas yang langka.
5. Isu geopolitik
Isu geopolitik memiliki dampak langsung terhadap harga emas. Para investor pada umumnya merespons dengan pembelian emas secara besar-besaran bila ada isu geopolitik antara dua negara atau lebih. Namun, Anda tetap perlu mencermati situasi dan berpikir panjang untuk bisa menginvestasikan emas dengan tepat.
Dengan mengetahui faktor-faktor pemicu kenaikan harga emas tersebut, Anda dapat dengan mudah mengenali situasi dan kondisi kapan harga emas naik atau turun.
Emas sebaiknya dipilih sebagai alat investasi jangka panjang karena harganya yang cenderung naik dalam jangka lama.
Oleh karena itu, ada baiknya untuk melakukan pembelian emas secara rutin setiap bulannya sebagai respons naik turunnya harga emas untuk memperoleh keuntungan yang maksimal dan stabil.
Selain itu, ada beberapa tips yang dapat Anda ikuti sebelum menjual atau membeli emas:
1. Pahami kadar emas
Pastikan Anda memahami kadar emas atau karat emas sebelum transaksi. Pasalnya, kadar emas memengaruhi harga jual atau beli. Emas dengan kadar 99 persen atau 24 karat memiliki harga yang lebih tinggi dibanding emas dengan 18 karat.
2. Cek harga beli dan buyback
Cek harga beli dan buyback sebab harganya berbeda. Tak lupa, bandingkan harganya dari setiap toko. Tidak semua toko membeli emas dengan harga tinggi akibat penerapan kriteria yang berbeda. Untuk itu, Anda harus memilih tempat yang sesuai.
3. Cermati harga di toko emas
Cermati harga emas yang dipatok setiap toko emas sebelum membeli. Mereka pada umumnya memiliki penawaran yang berbeda terhadap harga emas. Faktor yang menentukan, seperti harga emas hari itu, harga internasional, nilai tukar dolar AS, dan lainnya. Pastinya Anda mengikuti perkembangan harga emas.
4. Teknik investasi emas klasik
Terapkan teknik investasi emas klasik. Seperti yang telah dituliskan, teknik ini adalah membeli emas pada saat harga cukup murah dan menjualnya ketika harga emas batangan sudah naik dan selisihnya cukup banyak.
5. Jasa penilai aset bersertifikat
Jika menjual emas dalam jumlah banyak, Anda bisa mendatangi kantor jasa penilai aset yang bersertifikat. Anda bisa mendapatkan estimasi atau opini atas nilai ekonomis emas yang hendak Anda jual.
6. Pastikan sertifikat tak rusak
Sebelum menjual emas pastikan agar kemasan atau sertifikat tak rusak atau hilang. Hal ini dikarenakan Anda akan dikenai potongan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku apabila surat-surat tersebut hilang atau rusak.
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Ibnu Azis