Menuju konten utama

Kapan Vaksin Sinovac Diberikan ke Semua Nakes dan Petugas Publik?

Pemerintah optimistis vaksinasi corona untuk 1,5 juta tenaga kesehatan (nakes) di seluruh Indonesia bisa tuntas pada akhir Februari 2021. 

Kapan Vaksin Sinovac Diberikan ke Semua Nakes dan Petugas Publik?
Bidan menyuntikan vaksin COVID-19 Sinovac tahap kedua kepada tenaga medis di Puskesmas Kecamatan Sawah Besar, Jakarta, Selasa (2/2/2021). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/hp.

tirto.id - Pemerintah saat ini terus melanjutkan program vaksinasi Covid-19 yang menggunakan vaksin dari Sinovac. Sasaran awal program vaksinasi corona ini adalah 1,5 juta tenaga kesehatan (nakes).

Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksinasi COVID-19, Siti Nadia Tarmidzi mengaku optimistis bahwa seluruh tenaga kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi, sudah mendapatkan suntikan vaksin Sinovac pada akhir Februari 2021.

Optimisme tersebut, menurut Nadia, didasari lasan karena sampai 1 Februari 2021 kemarin, sudah ada 500 ribu lebih tenaga kesehatan yang menerima suntikan vaksin Covid-19.

"Kami berhasil melakukan vaksinasi bagi lebih dari 500 ribu tenaga kesehatan. Angka tersebut menunjukkan antusiasme yang luar biasa dari tenaga kesehatan untuk mendukung program vaksinasi yang sekaligus juga menunjukkan optimisme mereka terhadap keamanan dan manfaat vaksin dalam memberikan perlindungan terhadap diri mereka dari COVID-19," kata Nadia pada Selasa (2/2/2021), seperti dilansir laman Setkab.

Pada tahapan II atau berikutnya, kata Nadia, vaksinasi terhadap petugas pelayanan publik dengan target sekitar 17,4 juta orang akan dilaksanakan.

Apabila vaksinasi terhadap 1,5 juta tenaga kesehatan tuntas pada akhir Februari mendatang maka penyuntikan vaksin Sinovac ke 17,4 juta petugas pelayanan publik kemungkinan bisa dimulai pada bulan Maret 2021.

Data Satgas Penanganan Covid-19 menunjukkan, sejak vaksinasi Covid-19 dilaksanakan hingga 1 Februari 2021, tercatat sudah ada 574.938 ribu tenaga kesehatan yang mendapat suntikan vaksin Sinovac. Angka yang dicapai dalam dua pekan itu diklaim sesuai dengan perencanaan.

Menurut Nadia, pemerintah menargetkan penyuntikan vaksin corona pada total tenaga kesehatan sebanyak 1.531.072 orang. Dari jumlah itu, sudah ada 1.501.491 tenaga kesehatan (nakes) yang melakukan registrasi ulang untuk bisa ikut program vaksinasi Covid-19.

"Untuk vaksinasi ini ada dua hal yang kami lakukan. Jadi, baik di puskesmas maupun rumah sakit dari Senin-Jumat, bahkan Sabtu-Minggu, ada yang melakukan pelayanan vaksinasi," ujar Nadia pada hari ini, seperti dilansir laman Satgas.

"Kedua, kami membuka pos-pos vaksinasi massal yang sudah dimulai di Yogyakarta, DKI Jakarta, dan Surabaya. Rencananya akan kita buka [juga] di beberapa daerah yang tren vaksinasinya perlu dipercepat," dia menambahkan.

Stok Vaksin Sinovac untuk Petugas Publik Sudah Aman

Pemerintah RI memastikan ketersediaan stok vaksin covid-19 sebanyak 28 juta dosis pada hari ini, setelah Sinovac melakukan pengiriman tahap keempat ke tanah air.

Pada tahap keempat, Sinovac mengirimkan 10 juta dosis vaksin corona dalam bentuk bulk (bahan baku) ke Indonesia. Perusahaan farmasi Tiongkok itu juga mengirimkan 1 juta dosis overfill dalam bentuk setengah jadi, yang merupakan ekstra volume untuk mengantisipasi proses produksi vaksin corona yang akan dilakukan PT Bio Farma. Semuanya tiba di Indonesia pada 2 Februari 2021.

Pengiriman vaksin Sinovac tahap keempat ini menjadi kelanjutan kedatangan tahap pertama dan kedua pada Desember 2020 sebanyak total 3 juta vaksin jadi dari Sinovac, dan tahap ketiga dalam bentuk bulk sebanyak 15 juta vaksin pada 12 Januari 2021.

Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, Oscar Primadi menyatakan pengiriman pada hari ini itu memastikan bahwa ketersediaan vaksin aman, khususnya untuk petugas pelayanan publik.

"Kedatangan vaksin tahap keempat ini menunjukkan komitmen Pemerintah dalam mengamankan kebutuhan vaksin melawan Covid-19, khususnya untuk tahap kedua vaksinasi yang ditujukan pada 17,4 juta petugas publik," kata Oscar hari ini.

Sementara Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Bio Farma Bambang Heriyanto, dalam keterangan persnya, menyatakan pengiriman hari merupakan bagian dari 140 juta bahan baku vaksin Covid-19 yang akan dikirim oleh Sinovac pada 2021. Pengiriman total 140 juta bulk vaksin Sinovac itu, kata Bambang, akan dilakukan bertahap hingga Juli 2021.

"Sebelumnya direncanakan November 2021, ini ada percepatan maju hingga Juli 2021," Bambang menambahkan.

Menurut Bambang, bahan baku vaksin Sinovac setara 15 juta dosis yang dikirim sebelumnya telah mulai diproses di Bio Farma. Produksi vaksin oleh Bio Farma itu ditargetkan tuntas pada tanggal 11 Februari 2021.

"Untuk yang [bahan baku] kedatangan berikutnya, yang pada hari ini, akan mulai diproses pada tanggal 13 Februari dan diharapkan selesai 20 Maret 2021," dia menambahkan.

Lebih jauh Bambang menuturkan bahwa semua bahan baku yang telah diolah menjadi vaksin jadi, harus melalui serangkaian uji mutu ketat yang dilakukan oleh laboratorium Bio Farma dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"BPOM akan mengeluarkan hasil uji dalam bentuk lot release. Untuk vaksin yang diproduksi oleh Bio Farma dan batch pertama diperkirakan akan selesai pada minggu kedua Februari 2021," kata dia.

Baca juga artikel terkait VAKSIN COVID-19 atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Agung DH