tirto.id - Kapan awal puasa tarekat Naqsyabandiyah pada Ramadhan 2025 kali ini? Tahun 2024 lalu, jemaah Tarekat Naqsabandiyah memulai bulan puasa pada 9 Maret atau 3 hari lebih awal daripada yang ditetapkan Kemenag RI. Bagaimana dengan tahun ini?
Bulan suci Ramadhan 2025 tinggal menghitung hari. Beberapa organisasi Islam di Indonesia telah menetapkan tanggal dimulainya ibadah puasa berdasarkan metode dan perhitungan masing-masing. Sebagian lain masih menunggu hilal terlihat pada hari yang diasumsikan sebagai hari terakhir bulan Syaban (29 Syaban 1446 H).
Salah satu organisasi yang sudah menetapkan awal puasa Ramadhan 2025 adalah Muhammadiyah. Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah mengeluarkan Maklumat Nomor 1/MLM/I.0/E/2025 yang menetapkan bahwa 1 Ramadhan 1446 Hijriah jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Penetapan ini didasarkan pada metode hisab hakiki wujudul hilal.
Dalam metode hisab ini, terdapat 3 syarat terpenuhinya bulan baru. Ketiga syarat itu sudah terjadi pada 29 Syaban 1446 H yang bertepatan dengan Jumat, 28 Februari 2025. Ijtimak (konjungsi) terjadi pada hari tersebut pukul 07:46:49 WIB, dan saat matahari terbenam di Yogyakarta, ketinggian bulan mencapai +04° 11' 08", menandakan hilal sudah wujud di atas ufuk. Dengan demikian, warga Muhammadiyah akan memulai shalat tarawih pertama pada Jumat malam, 28 Februari 2025, dan menjalankan puasa mulai Sabtu, 1 Maret 2025.
Sementara itu, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat untuk menetapkan awal Ramadhan 1446 H pada Jumat, 28 Februari 2025. Sidang isbat ini akan menjadi penentu awal Ramadhan versi Kemenag RI. Dalam menentukan bulan baru, Kemenag menggabungkan metode penghitungan (hisab) dan metode pemantauan hilal. Data yang tersedia dari hisab, dibuktikan dengan rukyatul hilal pada 29 Rajab 1446 H atau Jumat (28/2).
Kapan Awal Puasa Ramadhan 2025 Tarekat Naqsyabandiyah?
Tarekat Naqsyabandiyah juga telah menetapkan tanggal dimulainya puasa Ramadhan 2025. Berdasarkan perhitungan hisab qamariyah yang dilakukan oleh Dewan Mursyidin Tarekat Naqsyabandiyah Al-Khalidiyah Jalaliyah, 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Dengan demikian, warga Tarekat Naqsabandiyah akan melaksanakan salat tarawih pada malam 28 Februari 2025.
Tarekat Naqsyabandiyah Al-Khalidiyah Jalaliyah dikenal memiliki metode hisab tersendiri yang sudah digunakan selama bertahun-tahun. Hisab yang mereka lakukan dalam hal ini tidak menghitung tinggi hilal, melainkan adalah sistem penghitungan (matematika) dengan mengukur usia bulan qamariah.
Tahun lalu, jemaah Tarekat Naqsabandiyah di Sumatera Utara melaksanakan puasa Ramadhan 1446 H mulai Minggu, 10 Maret 2024. Sebagian yang lain di wilayah berbeda, memulai Ramadhan pada 9 Maret.
Sementara itu, pemerintah melalui Kemenag RI menetapkan bahwa 1 Ramadhan 1445 H bertepatan dengan Selasa, 12 Maret 2024. Muhammadiyah, yang menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal, berpuasa sejak 11 Maret 2024
Karena memulai puasa pada hari yang lebih awal daripada Kemenag RI atau Muhammadiyah, Tarekat Naqsabandiyah juga menjalani Idul Fitri lebih dahulu, atau setelah hitungan 30 hari Ramadhan dalam kalender mereka. Idul Fitri tarekat ini pada tahun lalu berlangsung pada 9 April.
Terkait penetapan 1 Ramadhan 1446 H, Kemenag RI menggunakan metode hisab yang dicocokkan dengan rukyatul hilal pada hari terakhir bulan Syaban. Jika saat itu hilal terlihat di ufuk, Syaban diakhiri, dan Ramadhan dimulai. Namun, jika hilal tidak terlihat, Syaban dibulatkan jadi 30 hari, dan Ramadhan akan dimulai sehari setelahnya.
Untuk tahun ini, ada kemungkinan puasa akan dimulai pada Sabtu, 1 Maret 2025. Namun, jika hilal tidak terlihat pada saat pemantauan Jumat (28/2), puasa akan dilaksanakan sejak Minggu, 2 Maret 2025.
Penulis: Auvry Abeyasa
Editor: Fitra Firdaus
