tirto.id - PT Hanlyn Jaya Mandiri, pemilik kapal dari MT Kristin mengakui siap bertanggung jawab atas dampak-dampak yang ditimbulkan dari insiden kebakaran terjadi di lepas perairan Pantai Ampenan, Minggu (26/3/2023). Kapal tersebut diketahui membawa sekitar 5.900 Kiloliter (KL).
“Kami bertanggung jawab penuh sebagai ship owner untuk menjamin keselamatan awak kapal, kargo kapal, penanganan MT Kristin, penanggulangan risiko dampak lingkungan," kata Direktur PT Hanlyn Jaya Mandiri Tedi Supriadi dalam pernyataannya, Rabu (29/3/2023).
Tidak hanya itu, perusahaan juga siap menjalin kerjasama dengan pihak terkait untuk melaksanakan langkah yang diperlukan. Mulai dari pemeriksaan dan investigasi penyebab terjadinya insiden tersebut.
MT Kristin merupakan kapal disewa oleh PT Pertamina International Shipping (PIS) untuk melaksanakan pengangkutan dan pengiriman kargo BBM Pertalite dari Fuel Terminal Tuban menuju Integrated Terminal Ampenan dan Fuel Terminal Sanggaran.
Sebelumnya, Humas PT Pertamina International Shipping (PIS), Roberth Marcelino mengungkap dugaan awal kebakaran karena api yang berasal dari forecastle atau mooring deck depan. Insiden di perairan Kota Mataram, NTB itu terjadi saat kapal melakukan labuh jangkar.
"Titik api terlihat berasal dari forecastle atau mooring deck depan dan penyebab timbulnya api masih diselidiki lebih lanjut," kata dia melalui keterangan tertulis dikutip Senin (27/3/2023).
Robert menyebut sebanyak 17 kru kapal berupaya optimal untuk memadamkan api, namun belum berhasil. Sehingga, nakhoda memutuskan untuk segera evakuasi.
Dalam proses evakuasi, tiga kru yang tengah melakukan operasional jangkar lompat ke laut terlebih dahulu dan saat ini masih dalam pencarian.
Sementara, 14 kru lainnya dipastikan selamat. Menurut Robert, saat proses evakuasi para kru kapal dibantu oleh nelayan sekitar.
"Kru kapal yang selamat saat ini berada di TBBM (terminal bahan bakar minyak) Ampenan," ujarnya.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin