tirto.id - Pelaksanaan kampanye hari ke-11 pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD dilakukan secara terpisah. Masing-masing melakukan kampanye di Jakarta dan Malaysia.
Ganjar hari ini dijadwalkan menghadiri deklarasi Program Gotong Royong untuk Ekonomi Sejahtera dan Inklusif (Pogresif) di Gedung SMESCO, Jakarta Selatan, pukul 10.00 WIB. Setelah itu, mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut akan langsung bertolak ke Cirebon, Jawa Barat.
Di Cirebon, Ganjar dijadwalkan menghadiri dialog kebangsaan di Universitas Muhammadiyah pukul 15.30 WIB. Malamnya, Ganjar dijadwalkan makan bersama tokoh Muhammadiyah Cirebon pukul 18.30 WIB.
Berbeda dengan Ganjar, Mahfud MD hingga hari ini masih dijadwalkan berada di Malaysia. Dia memulai kampannye dengan menghadiri dialog kebangsaan bersama pelajar dan mahasiswa Indonesia di Kuala Lumpur pukul 09.00 waktu setempat.
Dialog kebangsaan itu diselenggarakan dengan mengambil tema Pemilu Demokratis Menuju Indonesia Emas. Acara diselenggarakan di Ritz Calton, Kuala Lumpur.
Selesai dari dialog kebangsaan tersebut, Mahfud MD dijadwalkan bertemu dengan perdana menteri Malaysia di Perdana Putra, Putra Jaya, pukul 11.30 waktu setempat. Lalu, dilanjutkan makan siang dengan perdana menteri Negeri Jiran itu sejak pukul 13.30 waktu setempat.
Diketahui, keberadaan Mahfud MD di Malaysia sudah dilakukan sejak kemarin (7/12/2023). Dalam kampanye hari pertama, Mahfud sudah bertemu dengan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di sana.
Mahfud menjanjikan akan berusaha memperjuangkan hak para pekerja migran. Bahkan, tak hanya hak para PMI legal, tetapi juga yang masih dianggap ilegal.
"Kepala BP2MI, Pak Benny sudah bekerja keras. Saya tahu juga, banyak pekerja Malaysia yang ada di perkebunan yang dianggap ilegal. Itu akan kami perjuangkan agar jadi legal," tutur Mahfud dalam rilis tertulisnya.
Di sisi lain, Mahfud mengaku di Indonesia juga terus diupayakan dibukanya lapangan pekerjaan. Ia menegaskan, hal itu adalah tugas dan kewajiban negara, jadi siapa pun yang memimpin tidak boleh mengabaikan.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Anggun P Situmorang