tirto.id - Kalangan Swara Djoko Pekik akan digelar di Pelataran Kediaman Djoko Pekik di Dusun Sembungan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul pada Minggu (2/10/2016) besok. Acara ini akan menjadi peristiwa seni yang bersejarah lantaran memberi ruang luas pada seniman muda daerah untuk bersuara dan pamer karya.
Ada tiga gelaran yang akan diselenggarakan dalam waktu satu hari penuh di venue yang dikelilingi hutan tersebut: seni rupa, pasar tiban, dan musik. Ruang seni rupa akan diramaikan dengan lomba seni lukis on the spot dengan objek hutan mungil di sekitar tempat kegiatan. Mereka yang boleh mengikuti lomba ini adalah pelajar tingkat SMP-SMA dengan juri para seniman ternama seperti Jumaldi Alfi, Yuswontoro Adi, dan Bambang Heras.
Djoko Pekik menjelaskan tujuan dari lomba lukis ini adalah menghadirkan sarana interaksi bersama para seniman lukis muda dengan alam sekitar.
"Ajang ini merupakan bentuk apresiasi dari para seniman lukis untuk menumbuhkan kepercayaan diri para bibit muda bersuara, peka terhadap alam, dan kreatif," jelas Djoko Pekik dalam siaran persnya yang diterima tirto, Jumat (30/9/2016)
Peserta yang mengikuti lomba lukis ini gratis alias tidak dipungut biaya apapun. Syaratnya hanya membawa peralatan sendiri seperti kanvas, kuas, atau cat air. Gelaran akan dimulai pukul 09.00 WIB dan penjurian malam harinya.
Sementara Putu Sutawijaya, seniman yang juga terlibat dala ruang seni ini menambahkan pemenang lomba akan memperoleh piala tetap Djoko Pekik berupa replika wajah.
"Pemenangnya mendapatkan piala tetap Djoko Pekik berupa replika wajah Djoko Pekik," kata Putu.
Ruang lainnya yang disediakan di acara ini adalah Pasar Tiban sebagai ruang untuk pengusaha bidang industri kreatif kecil dan menengah. Di Pasar Tiban ini mereka boleh memamerkan hasil produksi masing-masing diantaranya bisa berupa produksi makanan, kerajinan, dan lain sebagainya.
"Ini jadi media bertemunya berbagai pihak komunitas di Yogyakarta untuk saling berinteraksi dan memungkinkan bekerjasama yang lebih luas di ruang industri kreatif," sambung Putu.
Ruang ketiga adalah panggung musik. Jika biasanya di acara-acara musik kebanyakan panggung di-desain, dalam acara ini pemusik akan bermain di panggung alam, di atas panggung kumpulan batu yang cukup kokoh di tengah pelataran.
Sejumlah musisi lokal yang akan meramaikan cukup beragam dan lintas genre seperti Red Dot, Wilwatika, Project, Brigsize Trio, RSTH, Tesla Manaf, dan Summer Child Trio. Red Dot sendiri akan meluncurkan album perdananya di acara ini.
Putu menjamin semua pihak yang turut serta meramaikan acara, baik penggagas dan pengunjung akan menyaksikan sebuah peristiwa besar yang tidak berjarak satu sama lain.
"Inilah ruang sebenar-benarnya untuk anak muda di Yogyakarta. Harapannya ini akan menjadi acara tahunan dan mengumpulkan bibit-bibit baru yang cukup termotovasi untuk berkesenian lebih lanjut," kata Putu.
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh