tirto.id - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), Edi Sukmoro menyatakan perusahaannya menargetkan akan mengangkut 46,1 juta ton barang pada 2017.
Target ini jauh melampaui pencapaian kinerja kereta barang milik PT KAI di 2016 yang mengangkut 34,6 juta ton saja.
"Angkutan barang ke depan (2017) akan coba kita boost (genjot) setinggi-tingginya," kata Edi pada Selasa (17/1/2017) seperti dikutip Antara.
Edi optimistis kinerja kereta barang di Sumatera Selatan akan meningkat selama 2017. Begitu pula kereta barang di Jawa, volumenya akan menajak bersamaan dengan pembukaan akses jalur rel ke Pelabuhan Tanjung Priok melalui kerja sama PT KAI dengan PT Pelindo II.
"Intinya, 2017 kita fokus memberikan perhatian kepada kereta barang, Sumsel (Sumatera Selatan), Jawa karena ini merupakan perintah Presiden agar ada akses kereta ke pelabuhan," kata dia.
Direktur Komersial dan Teknologi Informasi PT KAI, Kuncoro Wibowo menambahkan perusahaannya telah bekerjasama dengan PT Pelindo II untuk penyediaan sarana pengangkutan barang dari Gedebage, Bandung menuju Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok. Rencananya, KAI akan menyediakan layanan pengangkutan berupa 15 gerbong datar dalam dua rangkaian kereta yang volume angkutannya setara dengan 60 kontainer.
"Satu gerbong kereta datar itu setara dengan 40 feet (dua TEUs) yang tarifnya Rp4,6 juta, sementara untuk yang 20 feet itu Rp2,46 juta untuk pulang pergi," kata dia.
Kuncoro mengatakan waktu tempuh perjalanan kereta barang PT KAI, yakni dari Gedebage hingga Tanjung Priok, berkisar empat hingga lima jam. Adapun komoditas yang akan diangkut oleh layanan kereta barang itu ialah tekstil, sepatu dan perkebunan.
"Fasilitas sudah kita sediakan, tapi ini tergantung kepada pelaku usahanya mau memanfaatkan apa tidak, yang jelas dengan kereta barang biaya akan lebih efisien," kata dia.
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom