Menuju konten utama
Bursa Transfer Pemain

Kai Havertz Transfer Termahal Chelsea 2020 & Penerus Lampard

Chelsea resmi mendatangkan Kai Havertz dari Leverkusen dan menjadi transfer termahal The Blues sepanjang sejarah setelah Kepa Arrizabalaga.

Kai Havertz Transfer Termahal Chelsea 2020 & Penerus Lampard
Kai Havertz resmi digaet Chelsea dari Leverkusen. (AP Photo / Scott Heppell)

tirto.id - Chelsea resmi mendatangkan Kai Havertz dari Bayer Leverkusen pada Sabtu (4/9) dini hari lalu. Gelandang 21 tahun yang mengidolakan Frank Lampard tersebut menjadi transfer termahal The Blues untuk bursa 2020/2021 dan yang kedua sepanjang sejarah klub.

Kai Havertz diboyong dengan mahar sekitar 71 juta paun. Rekor transfer paling mahal Chelsea masih dipegang Kepa Arrizabalaga yang digaet dari Athletic Bilbao dengan biaya 71,6 juta paun pada 2018 silam.

"Kai adalah salah satu pemain terbaik di kelompok usianya di dunia sepak bola, jadi kami sangat senang bahwa masa depannya berada di Chelsea," ucap Direktur Chelsea, Marina Granovskaia dilansir laman resmi klub usai meresmikan transfer Kai Havertz.

"Dia telah membuktikan kualitasnya di salah satu liga terbaik Eropa, dia bermain untuk Timnas Jerman dan ia adalah talenta yang dinamis dan menggairahkan," tambahnya.

Kai Havertz merupakan pembelian ke-7 The Blues musim ini, menyusul rekan senegaranya, Timo Werner, yang sebelumnya sudah menuju ke Stamford Bridge dari RB Leipzig.

Selain Timo Werner dan Kai Havertz, Chelsea besutan Frank Lampard juga merekrut Hakim Ziyech, Ben Chilwell, Thiago Silva, Malang Sarr, serta Xavier Mbuyamba.

Pesona Kai Havertz

Kai Havertz diharapkan menjadi pemain penting bagi kreasi serangan Chelsea untuk musim 2020/2021. Selama memperkuat Leverkusen, ia telah menunjukkan kualitasnya dengan menyumbang 46 gol dan 31 assist dari 150 pertandingan.

Posisi natural Kai Havertz adalah gelandang serang yang beroperasi di belakang ujung tombak. Namun, anggota skuad Timnas Jerman ini juga mampu bermain di posisi sayap maupun penyerang tengah.

Di bawah asuhan Peter Bosz di Leverkusen, Kai seringkali dipasang di posisi sayap kanan. Ia sukses menyesuaikan diri dengan peran baru kendati masih berusia muda, bermain menusuk ke dalam dari pos sayap kanan dan membuat peluang bagi rekan-rekannya.

Pada paruh kedua musim 2019/2020, pemain dengan tujuh caps bersama Timnas Jerman ini bahkan bermain sebagai penyerang tengah. Havertz tampil 10 kali di posisi itu dan mencetak sembilan gol serta membuat enam assist.

Havertz Ingin Seperti Lampard

Di Stamford Bridge, Havertz ingin menimba ilmu dari Frank Lampard. Pemain termuda yang menorehkan 100 penampilan Bundesliga ini menyebut keberadaan eks gelandang Timnas Inggris itu mempengaruhi keputusannya memilih Chelsea.

Semasa masih bermain, Lampard memang dikenal sebagai sosok gelandang yang sering mencetak gol. Sebanyak 211 gol dalam 648 laga selama periode 2001-2014 memperkuat Chelsea menjadi bukti produktifnya jenderal lapangan tengah ini.

Bahkan, sang legenda hidup yang sejak musim lalu membesut Chelsea ini menjadi pengoleksi gol terbanyak bagi The Blues sepanjang sejarah sampai kini.

Torehan gol Lampard di ajang resmi bersama Timnas Inggris juga lumayan baik. Ia mencetak 29 gol dalam 106 caps bareng The Three Lions.

Dari situlah mengapa Kai Havertz memutuskan pilihan kepada Chelsea, salah satu faktor utamanya adalah keberadaan Frank Lampard sebagai pelatih.

"Dia [Lampard} sangat ofensif [sebagai pemain] seperti saya dan dia suka mencetak gol, dan saya suka mencetak gol juga," ucap Havertz dilansir laman resmi Chelsea.

"Jadi saya pikir dia akan banyak membantu saya [berkembang] di posisi saya. Juga mungkin terhadap hal lain yang dapat saya tingkatkan dan saya tidak sabar untuk bekerja dengannya," tutupnya.

Jika karier Kai Havertz di Chelsea berjalan lancar dan bertahan lama, bukan tidak mungkin ia bakal menjadi penerus Frank Lampard sebagai sosok sentral di lapangan tengah The Blues yang akan selalu dikenang.

Baca juga artikel terkait KAI HAVERTZ atau tulisan lainnya dari Ikhsan Abdul Hakim

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Ikhsan Abdul Hakim
Penulis: Ikhsan Abdul Hakim
Editor: Iswara N Raditya