Menuju konten utama

Kadin Nilai Plastik Masih Belum Bisa Tergantikan

Bayu menyebutkan saat ini langkah yang dapat dilakukan untuk menyikapi persoalan itu adalah menggunakan kembali plastik yang sudah dimiliki.

Kadin Nilai Plastik Masih Belum Bisa Tergantikan
Ilustrasi stop penggunaan kemasan plastik atau kantong plastik. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Anggota Dewan Pakar Kadin Indonesia, Bayu Krisnamurthi menilai penggunaan plastik dalam kehidupan masyarakat belum dapat dikurangi secara signifikan.

Ia menyebutkan saat ini langkah yang dapat dilakukan untuk menyikapi persoalan itu adalah menggunakan kembali plastik yang dimiliki.

“Belum bisa langsung nol konsumsi plastik. Tapi kita bisa dari one use jadi reuse. Plastik belum bisa digantikan itu tetap dibutuhkan,” ucap Bayu dalam diskusi bertajuk “Bagaimana Swasta Indonesia Berkontribusi dalam Mendorong Pencapaian SDG?” di Gedung Kadin pada Senin (11/3/2019).

Bayu mengatakan bila konsumsi plastik berkurang maka hal itu dapat berdampak pada industri plastik.

Bila mempertimbangkan mereka yang masih bergantung pada pekerjaan di sektor produksi plastik ini, maka ia mengkhawatirkan langkah itu dapat memberi dampak yang cukup signifikan.

“Kalau kita berhenti produksi plastik ya besar itu dampaknya. Maka kita bisa kembangkan pola reuse,” ucap Bayu.

Di sisi lain, Bayu juga mengatakan saat ini dari sisi pelaku usaha, langkah yang dapat dilakukan untuk menyikapi persoalan plastik adalah menyiapkan upaya untuk menyerap kembali plastik yang beredar.

Dalam hal ini, plastik-plastik itu sebaiknya didaur ulang sehingga menciptakan pola industri yang ia sebut close circle.

Dengan demikian, ia menuturkan paling tidak sampah plastik tak lagi menjadi persoalan. Sebab plastik yang biasanya dibuang oleh masyarakat kini dapat diproses kembali oleh industri menjadi barang jadi lainnya.

Hal serupa juga dikatakan oleh Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional, Shinta Kamdani yang mengamini langkah penanangan plastik pada manajemen limbah atau buangannya.

Ia menyebutkan saat ini perusahaan-perusahaan dapat berparitisipasi mengingat sudah ada teknologi yang dapat digunakan.

“Ini suatu isu yang kami angkat juga. Mungkin bukan no plastik. Tapi bisa kita angkat circular economy,” ucap Shinta dalam kesempatan yang sama dengan Bayu.

Baca juga artikel terkait PLASTIK atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Nur Hidayah Perwitasari