Menuju konten utama

Kader Golkar DIY Minta Setya Novanto Legawa Mundur

Sejumlah kader Golkar di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meminta Setya Novanto dengan legawa segera mundur dari kursi Ketua Umum partai berlambang beringin itu.

Setya Novanto saat dipindah dari Rumah Sakit Medika Permata Hijau menuju Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, Jumat (17/11/2017). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Ketua Dewan Pertimbangan DPD Golkar Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Gandung Pardiman meminta agar semua kader Golkar di seluruh provinsi berfokus menyelamatkan partainya, dengan mengadakan Munaslub dan mendesak Setya Novanto turun dari jabatannya sebagai Ketua Umum.

"Teman-teman di daerah itu harus bergerak nyata, jangan sampai DPD tingkat I di seluruh Indonesia dininabobokkan seperti yang sudah-sudah. Pak Setnov harus legowo," kata Gandung dalam konferensi pers di Bantul, pada Minggu (19/11/2017) seperti dikutip Antara.

Gandung mengatakan, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Partai Golkar berada di tingkat paling bawah saat ini sehingga perlu ada perubahan dan tindakan nyata untuk menyelamatkan marwah partai.

"Ini penting dan saya pikir arus bawah dari para kader individual sudah menghendaki perubahan dan penyelamatan partai. Jadi saya sangat bangga dengan 21 DPD Partai Golkar yang setuju Munaslub segera diadakan," kata dia.

Dia juga menyarankan agar Setya Novanto bersikap kooperatif dalam menjalani pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Gandung berharap Ketua Umum DPP Partai Golkar, yang kini berstatus tersanga korupsi e-KTP, itu secara sadar menyerahkan nasib kasusnya terhadap proses hukum yang berlaku.

"Kami mohon Pak Setnov (Setya Novanto) juga sadar (kasus hukumnya) akan kooperatif," kata Gandung.

Koordinator Tri Karya, yakni gabungan Soksi, Kosgoro dan MKGR, tiga organisasi sayap Golkar, itu mengakui bagi mayoritas kader partainya penetapan Setnov sebagai tersangka korupsi e-KTP ibarat “badai” yang luar biasa.

"Dari teman-teman setelah kami bincang-bincang bagaimana KPK juga harus profesional, kemudian kalau memang itu ada kesalahan (terhadap Setya Novanto) ya silakan (diproses) sesuai hukum," kata Gandung.

Sebaliknya, dia mengimbuhkan, kalau Setnov tidak terbukti bersalah melakukan korupsi seperti yang disangkakan KPK, maka Ketua DPR RI itu perlu dibebaskan dari segala tuduhan pidana.

"Supaya jangan ada dusta di antara sesama alat kelangkapan negara ini. Dan kami juga mengimbau penasihat hukum Setnov profesional betul dalam fungsi dan tugasnya," kata Gandung.

Desakan agar Setya Novanto mundur juga sudah disampaikan oleh Ketua Pemenangan Pemilu DPD Partai Golkar DIY John Serang Keban pada Sabtu kemarin.

"Banyak kader di daerah berharap dengan segala kerendahan hati Pak Novanto dengan legowo kalau bisa mengundurkan diri. Itu lebih bagus," kata John.

Menurut John, aspirasi dari kader di DIY lebih mendorong penyelamatan partai. Dia mengklaim banyak pengurus Partai Golkar di daerah lainnya juga memberikan isyarat untuk mendorong Setya Novanto mundur dari pucuk pimpinan partai itu.

"Karena sudah ada arahan, Pak Jusuf Kalla sudah bicara, Ketua DPD Golkar Jabar juga sudah bicara dan 21 provinsi memberikan sinyal untuk itu," kata dia.

Namun demikian, ia mengatakan seluruh proses pergantian kepemimpinan di tubuh partai itu tetap harus melalui prosedur yang benar. "Tidak ada jalan lain selain melalui musyawarah nasional luar biasa (Munaslub)," kata dia.

Baca juga artikel terkait KORUPSI E-KTP

tirto.id - Politik
Sumber: antara
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom
-->