Menuju konten utama

Kacang Kenari: Fungsi, Manfaat hingga Reaksi Terhadap Tubuh Manusia

Mengonsumsi kacang kenari secara rutin membantu melawan resiko kanker hati dengan menurunkan kadar LDL (kolestrol jahat), mengurangi peradangan pada hati, meningkatkan fungsi aliran darah.

Kacang Kenari: Fungsi, Manfaat hingga Reaksi Terhadap Tubuh Manusia
Kacang Kenari. FOTO/Shutterstock

tirto.id - Kacang kenari adalah tanaman berbiji satu yang dihasilkan oleh pohon kenari. Kacang kenari menjadi sumber lemak, protein dan serat. Selain itu, kacang kenari juga dipercaya meningkatkan kesehatan hati dan tulang, menjaga berat badan, dan manfaat lainnya bagi tubuh manusia.

Tanaman ini merupakan endemik Amerika Utara, tetapi sekarang kerap dijumpai di Cina, Iran, Kalifornia, dan Arizona. Kacang kenari biasanya dijual dengan berbagai varian di pasaran, panggang, asin, maupun rasa original.

Medical News Today membedah kandungan gizi yang terkandung dalam 1 cangkir (30 gram) kacang kenari antara lain,

Energi: 200 kalori

Karbohidrat: 3,89 gram

Gula: 1 gram

Serat: 2 gram

Protein: 5 gram

Lemak: 20 gram

Kalsium: 20 miligram

Zat besi: 0,72 miligram

Gizi lainnya yang terapat dalam kacang kenari adalah mangan, magnesium, fosfor, vitamin B6, asam lemak omega 3, dan protein. Kombinasi dari lemak sehat, protein, dan serat dalam kenari membantu mempertahankan rasa kenyang di perut. Kacang kenari sering dipakai untuk cemilan bagi yang sedang menjalani diet lemak.

Healthline melansir beberapa fungsi dan kegunaan walnuts atau kacang kenari bagi tubuh manusia, sebagai berikut:

    • Kesehatan hati. mengonsumsi kacang kenari secara rutin membantu melawan resiko kanker hati dengan menurunkan kadar LDL (kolestrol jahat), mengurangi peradangan pada hati, meningkatkan fungsi aliran darah, dan mengurangi resiko pembentukan plak di arteri.
    • Mencegah kanker. Konsumsi walnuts, disertai gaya hidup dan pola makan sehat membantu mencegah kanker. Bioaktif yan terdapat dalam kenari, seperti phytosterol, gamma-tokoferol, asam lemak omega-3, asam ellagic, dan antioksidan termasuk polifenol membantu pencegahan kanker.

      Penelitian pada sejumlah hewan percobaan menunjukkan adanya penghambatan kanker di dada, prostat, usus besar, dan jaringan ginjal karena konsumsi kenari teratur.

    • Kesehatan otak. Kacang kenari membantu meningkatkan fungsi otak. Sebuah studi yang melibatkan 64 anak muda, dan orang dewasa yang sehat menunjukkan bahwa mengonsumsi kacang kenari meningkatkan daya tangkap, meskipun adanya peningkatan dalam memori, penangkapan reaksi non-verbal, dan mood emosional juga ditemukan tapi tidak begitu signifikan.
Namun, kacang kenari juga masuk dalam kategori 8 makanan dengan resiko alergi tinggi. jenis alergi yang ditimbulkan oleh kacang kenari adalan jenis alergi shock (anaplhylaxis), yang dapat berakibat fatal jika tidak ditangani segera.

Kacang kenari juga kaya akan asam fitat (sebagaimana biji-bijian lainnya). Asam fitat adalah zat yang mengganggu penyerapan mineral, seperti besi dan seng, dari saluran pencernaan. Orang yang mengadopsi pola diet tidak seimbang, yaitu asam tinggi asam fitat cenderung akan mengalami defisiensi mineral.

Laman Health Harvard menambahkan, beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika mengonsumsi kacang kenari, adalah bahwa tidak ada jenis makanan tertentu, termasuk kacang kenari, yang akan meningkatkan kesehatan secara signifikan.

Diet seimbang disertai makanan bergizi lainnya juga perlu diperhatikan. Dosis yang diberikan dalam penelitian tentang kacang kenari terhadap kesehatan tubuh juga dilengkapi dengan 9 hazelnut, 12 almond, dan 6 kacang kenari (jumlah yang cukup banyak untuk konsumsi seseorang).

Bahkan ada kemungkinan bahwa orang-orang gemar makan kacang kenari juga cenderung banyak berolahraga, jarang merokok, atau memiliki gen yang cocok dengan zat-zat yang terkandung dalam kenari.

Pola makan sehat, olahraga teratur, menghindari obesitas adalah titik awal yang baik hidup sehat.

Baca juga artikel terkait KACANG KENARI atau tulisan lainnya dari Anggit Setiani Dayana

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Anggit Setiani Dayana
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Nur Hidayah Perwitasari