tirto.id - Wabah virus corona (Covid-19) kini terus meluas secara global. Jumlah kasus infeksi virus corona tercatat melonjak tajam dalam beberapa hari terakhir di sejumlah negara selain China, terutama Korea Selatan dan Italia.
Penyebaran virus corona juga telah merambah banyak negara yang sebelumnya belum terjangkau wabah ini. Kasus-kasus baru kembali ditemukan pada pekan ini di beberapa negara Timur Tengah, yakni Iran, Bahrain, Kuwait, Iraq dan lainnya.
Negara-negara Eropa kini juga berjibaku untuk mengadang wabah ini. Italia sudah mendeteksi 453 kasus infeksi virus corona, atau terbanyak di benua biru. Sedangkan di Spanyol, Jerman, Inggris, Prancis, ada belasan kasus.
Benua Amerika Latin dan Afrika pun tidak terbebas dari wabah Covid-19. Di Amerika Latin, kasus infeksi yang pertama berasal dari Brasil. Otoritas di Brasil mengumumkan seorang warga Kota Sao Paulo positif terinfeksi virus corona pada 26 Februari kemarin.
Sedangkan di Afrika, kasus virus corona terdeteksi di Aljazair dan Mesir meskipun jumlahnya saat ini masing-masing baru satu.
Data dari Coronavirus COVID-19 Global Cases by Johns Hopkins CSSE menunjukkan jumlah orang yang terinfeksi virus corona secara global telah mencapai 82.171 jiwa. Jumlah tersebut merupakan data terbaru per pukul 17.30 WIB, 27 Februari 2020.
Data Johns Hopkins CSSE menunjukkan pula bahwa korban yang meninggal akibat virus corona di seluruh dunia saat ini tercatat sebanyak 2.804 jiwa. Sementara pasien virus corona yang sembuh: 33.129 orang.
Dari data tersebut angka infeksi virus corona yang terbanyak di China, yakni 78.497 kasus. Korea Selatan yang menjadi episentrum baru wabah ini menduduki posisi kedua dengan 1.595 kasus.
Data lebih detail mengenai daftar negara yang tercatat memiliki kasus infeksi virus corona per hari ini ialah sebagaimana perincian di bawah ini.
-Jumlah kasus di atas 100: China (78.497), Korea Selatan (1.595), Kapal Diamond Princess (705), Italia (453), Jepang (189) dan Iran (141).
-Jumlah kasus puluhan: Singapura (93), Hongkong (92), AS (60), Thailand (40), Bahrain (33), Taiwan (32), Jerman (27), Kuwait (26), Australia (23), Malaysia (22).
-Jumlah kasus belasan: Perancis (18), Vietnam (16), Spanyol (13), UEA (13), Inggris (13), Kanada (11).
-Jumlah kasus 10 ke bawah: Makau (10), Irak (6), Oman (4), Filipina (3), Kroasia (3), India (3), Israel (2), Lebanon (2), Finlandia (2), Swedia (2), Rusia (2), Pakistan (2), Austria (2), Afghanistan (1), Nepal (1), Kamboja (1), Norwegia (1), Aljazair (1), Belgia (1), Georgia (1), Denmark (1), Makedonia Utara (1), Swiss (1), Brasil (1), Rumania (1), Estonia (1), Mesir (1), Yunani (1) dan Srilanka (1).
WHO Optimistis Wabah Virus Corona Bisa Ditangani
Meskipun wabah Covid-19 telah menyebar ke semua benua, Badan Kesehatan Dunia (WHO) belum berencana menetapkan status pandemi untuk penyakit ini.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan penetapan status pandemi tidak bisa dilakukan dengan terburu-buru dan harus didasari pertimbangan matang berbasis fakta.
Dia menilai penetapan status pandemi bakal mengisyaratkan upaya membatasi perluasan wabah Covid-19 telah gagal. Padahal, kata Tedros, hal itu tidak benar. Tedros optimistis peluasan wabah virus ini masih bisa dicegah.
"Pengunaan kata pandemi secara sembarangan tidak bermanfaat, dan malah bisa memunculkan risiko signifikan berupa ekskalasi kekhawatiran dan stigma yang tidak perlu serta tidak berdasar, sekaligus melumpuhkan sistem," kata Tedros dalam siaran resmi WHO pada Rabu (26/2/2020).
Tedros menjelaskan tim bentukan WHO yang meneliti perkembangan wabah ini di China menilai upaya pencegahan terhadap perluasan wabah Covid-19 berdampak signifikan.
Tim WHO itu mencatat angka penularan virus corona meningkat tajam pada periode 23 Januari-2 Februari 2020 di China, namun sejak itu laju pertumbuhan jumlah infeksi terus menurun.
Di sisi lain, kata Tedros, ada sembilan negara yang tidak melaporkan kasus baru lagi lebih dari dua pekan. Sedangkan di 14 negara, kasus baru tidak ditemukan lagi dalam kurun sepekan lebih.
Meskipun demikian, menurut Tedros, data tersebut tidak memastikan bahwa di belasan negara itu tidak akan ditemukan lagi kasus virus corona.
Selain itu, dia mengingatkan wabah Covid-19 di luar China tidak bisa diabaikan. Sebab, hingga 26 Februari 2020, sudah ada 2.790 kasus di 37 negara dengan angka kematian mencapai 44 orang.
"Kemarin, jumlah kasus baru yang dilaporkan di luar China melebihi jumlah kasus baru di China untuk pertama kalinya,” ujar Tedros.
Menurut Tedros, ekskalasi jumlah kasus baru muncul di Italia, Iran dan Korea Selatan dalam waktu singkat. Selain itu, ada kasus yang terkait dengan Iran terjadi di Bahrain, Irak, Kuwait dan Oman. Ada pula kasus yang terkait dengan Italia di Aljazair, Austria, Kroasia, Spanyol, Swiss, Jerman.
Todres menambahkan tim gabungan bentukan WHO bersama Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa sudah tiba di Roma pada Selasa pekan ini untuk mengevaluasi strategi penanganan wabah di Italia. Mereka sekaligus akan memberikan dukungan teknis untuk Italia.
“Tim WHO juga akan melakukan perjalanan ke Iran akhir pekan ini untuk memberikan dukungan,” ujar Todres.
Editor: Agung DH