Menuju konten utama

Jumlah Korban Robohnya Mezanin Tower II BEI Sebanyak 75 Orang

Para korban insiden robohnya mezanin lantai 1 tower II gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senayan, Jakarta, dilarikan ke RSAL Dr. Mintohardjo, Siloam Hospitals, Rumah Sakit Pusat Pertamina dan RS Jakarta.

Jumlah Korban Robohnya Mezanin Tower II BEI Sebanyak 75 Orang
Evakuasi sejumlah korban ambruknya Mezanin lantai 1 di Tower II Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pukul 12.00 WIB, Jakarta Selatan, Senin (15/1/2018). tirto.id/Andrey Gromico.

tirto.id - Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto, mengumumkan data jumlah korban akibat insiden robohnya mezanin lantai 1 tower II gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senayan, Jakarta, pada hari ini, mencapai 75 orang.

Para korban itu mengalami luka, trauma benda tumpul, dan patah tulang demikian keterangan tertulis Setyo Wasisto.

Para korban itu dilarikan ke empat rumah sakit, yakni RSAL Dr. Mintohardjo (17 korban), Siloam Hospitals (31 orang), Rumah Sakit Pusat Pertamina (7 orang), dan RS Jakarta (20 orang). Tidak ada korban meninggal dalam insiden ini.

Kepala Pengembangan Bisnis RS Siloam Triana Tambunan mengatakan bahwa satu dari puluhan korban yang dilarikan ke sana mengalami patah tulang.

"Tiga orang lainnya masih diduga [mengalami patah tulang]," katanya di Siloam. "Yang lain masih diperiksa."

Triana memperkirakan bahwa angka ini masih mungkin bertambah. Menurut dia, sebagian korban akibat insiden ini sudah ada yang bisa pulang karena tidak mengalami luka parah.

"Saya belum tahu [jumlahnya], tapi sudah ada yang diperbolehkan pulang," katanya.

Triana juga menyampaikan, pihak BEI sudah mendatangi RS Siloam dan mengatakan akan bertanggung jawab atas seluruh biaya perawatan korban.

Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono menuturkan petugas telah memeriksa tiga orang saksi terkait kejadian tersebut yakni petugas keamanan Aston dan Andi Sisworo, serta seorang pengemudi bernama Johanan.

Argo mengungkapkan kronologi insiden ini berawal ketika para saksi berada di sekitar lobi Tower II BEI di kawasan SCBD Kebayoran Baru Jakarta Selatan pada sekitar pukul 11.55 WIB, Senin (15/1/2018). Saat itu, bersamaan dengan adanya kunjungan sejumlah mahasiswa ke BEI, mendadak terdengar suara kencang dari dalam Tower II BEI. Suara itu ternyata berasal dari lantai 1 Tower 2 BEI yang ambruk dan menimpa sejumlah korban.

"Kemudian alarm gedung berbunyi dan areal mulai diamankan dan segera menghubungi polisi dan medis," ujar Argo seperti dikutip Antara.

Argo menuturkan petugas telah memasang garis polisi untuk olah tempat kejadian perkara dan memanggil tim Pusat Laboratorium Forensi (Puslabfor) Mabes Polri. Polisi juga mengamankan rekaman kamera tersembunyi, mendata identitas saksi, mendirikan posko di TKP, mengirim dan merawat korban luka ke rumah sakit dan menghubungi pihak pengelola gedung BEI.

Selanjutnya, petugas memeriksa pihak BEI guna meminta keterangan soal "blueprint" bangunan, pemeliharaan dan pengawas bangunan. Polisi juga membagi proses penyidikan, mengumpulkan hasil olah TKP, mencari data serah terima bangunan dari kontraktor dan membuat jalur komunikasi dari polda, polres, polsek dan pemangku kepentingan lainnya.

Baca juga artikel terkait BEI atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Mohammad Bernie
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom