tirto.id -
Juru Bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin membantah narasi yang menyebutkan Ninoy Karundeng diculik dan dianiaya oleh orang-orangnya di Masjid Al-Falah, Pejompongan, Jakarta Pusat pada Senin (30/9/2019).
Ia menyatakan Ninoy justru diselamatkan dari massa unjuk rasa.
"Narasi yang berkembang adalah dilakukan oknum-oknum media yang mem-framing berita kasus buzzer Jokowi yang diduga hoaksnya Ninoy Karundeng itu dengan kata-kata yang viral yaitu penculikan, ini adalah penyesatan opini," ujarnya kepada Tirto, Selasa (8/10/2019).
"Sebenarnya tidak pernah ada penculikan, justru Ninoy datang di tengah-tengah massa, mengambil video dengan narasi lisan yang memprovokasi," lanjutnya.
Menurutnya, sikap Ninoy itu lah yang kemudian membuat massa terpancing dan mempersekusinya, hingga kemudian diselamatkan oleh orang-orangnya selalu pengurus Masjid Al Falah.
"Dia diamankan lalu diinterogasi dan selamat sampai keluar Masjid pada pagi hari, diantar bersama motornya yang dinaikan ke GO-BOX," terang Novel.
Dia juga menyebut bahwa massa yang berunjuk rasa dan terlibat penganiayaan terhadap Ninoy lebih didominasi dari kalangan mahasiswa. Lalu ada juga masyarakat yang ia tidak ketahui dari mana asalnya.
Novel juga membantah bahwa pihak Masjid melakukan tindakan kekerasan saat membawa Ninoy ke dalam Masjid. Menurutnya, Ninoy hanya diinterogasi seperti dalam video yang viral tersebut.
"Jadi, Ninoy berutang nyawa kepada pengurus masjid juga kepada ustadz Bernard Abdul Jabbar," tandasnya.
Baca juga artikel terkait KASUS PENGANIAYAAN atau tulisan lainnya dari Alfian Putra Abdi
tirto.id - Hukum
Reporter: Alfian Putra Abdi
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Hendra Friana
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Hendra Friana