tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Kalimantan Timur akan menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Tetapi persentasenya hanya 20 persen, selebihnya investasi swasta diundang untuk berpartisipasi.
"Bukan kota biasa, tetapi kota rimba dengan pelayanan pendidikan dan kesehatan kelas dunia. Kawasan Inti Pusat Pemerintahan memang dibangun oleh APBN, tetapi selebihnya, 80% investasi swasta diundang untuk berpartisipasi," katanya dalam Pidato Sidang Tahunan MPR, Selasa (16/8/2022).
Lebih lanjut, Jokowi menuturkan pembangunan Ibu Kota Nusantara harus dijaga keberlanjutannya. IKN bukan hanya untuk para ASN, tetapi juga para inovator dan para wirausahawan.
"IKN bukan hanya untuk para ASN, tetapi juga para inovator dan para wirausahawan. Bukan hanya berisi kantor-kantor pemerintah, tetapi juga motor penggerak ekonomi baru," ungkapnya.
Sebelumnya, pembangunan IKN diketahui mencapai lebih dari Rp 460 triliun. Dana itu nantinya berasal dari berbagai sumber, salah satunya APBN. Selain APBN, pembangunan IKN juga bisa berasal dari public private partnership (PPP) dan kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU). Bisa juga dari investasi sektor swasta, BUMN, obligasi publik, dan lainnya. Pembangunan IKN Nusantara adalah sebuah pekerjaan yang besar dan rumit.
Selain butuh dana yang banyak, diperlukan pula waktu yang tidak sebentar. Butuh waktu 15-20 tahun untuk dapat menyelesaikan megaproyek ini. Oleh karenanya, infrastruktur harus segera dibangun. Presiden pun berharap pembangunan IKN Nusantara ke depan berjalan dengan baik.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Intan Umbari Prihatin