tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan Indonesia akan selalu bekerja sama dengan semua pihak selama memberikan prinsip saling menguntungkan, termasuk dalam IPEF.
"Indonesia selalu terbuka melakukan kerja sama dengan siapapun berdasarkan prinsip saling menguntungkan. Prinsip inilah yang mendasari Indonesia berpartisipasi dalam perundingan IPEF, saling memahami kebutuhan nasional terutama kepentingan negara berkembang adalah kunci menjalin kerja sama yang baik," Kata Jokowi saat mengisi pidato Indo-Pasific Economic Framework (IPEF) di San Fransisco, Amerika Serikat, Kamis (16/11/2023) waktu setempat.
"Kesuksesan IPEF akan sangat tergantung bagaimana para pihak merasa saling diuntungkan," sambungnya.
Jokowi menekankan, kesuksesan dan keuntungan tersebut dapat dilihat dari beragam kerja sama yang ada. Ia mencontohkan bentuk kerja sama yang dimaksud, mulai dari kerja sama pembangunan ekonomi hijau, kerja sama perluasan perdagangan dan investasi, kerja sama transisi energi dan penguatan rantau pasok mineral kritis.
Sebagai catatan, IPEF membahas sejumlah isu yang terbagi 4 pilar yakni Pilar I Perdagangan (Trade), Pilar II Rantai Pasokan (Supply Chain), Pilar III Ekonomi Bersih (Clean Economy), dan Pilar IV Ekonomi Adil (Fair Economy).
"Kita harus menghadirkan kerja sama yang konkret di prioritas-prioritas tersebut dan saya mengapresiasi penandatanganan kerja sama pilar dua mengenai rantai pasok, bentuk pencapaian konkret negara negara IPEF merespons disrupsi rantai pasok global," kata Jokowi.
Jokowi juga menyambut positif penyelesaian substantif perundingan pilar ketiga yakni ekonomi bersih dan pilar keempat ekonomi yang adil. Di sisi lain, ia menjamin Indonesia akan menyelesaikan perundingan pertama di masa depan.
"Indonesia berkomitmen untuk menyelesaikan perundingan pilar kesatu di tahun 2024 dan implementasikan kesepakatan bersama," kata mantan Wali Kota Solo itu.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri