Menuju konten utama

Jokowi Sebut Regulasi & Birokrasi di Indonesia Masih Ruwet

Jokowi menuturkan pemerintah daerah harus mengamati persaingan global sehingga mampu memanfaatkan setiap peluang untuk kemajuan ekonomi.

Jokowi Sebut Regulasi & Birokrasi di Indonesia Masih Ruwet
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kedua kanan), Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran (kiri), dan Rektor IAIN Palangka Raya Ahmad Dakhoir (kanan) memencet tombol saat meresmikan pembangunan dan renovasi sarana serta perasarana pendidikan di Gedung Pascasarjana IAIN Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Kamis (27/6/2024). ANTARA FOTO/Auliya Rahman/Spt.

tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri acara "Penyampaian Laporan Hasil Pemeriksaan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2023 dan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester II Tahun 2023" di Jakarta Convention Center, Senin (8/7/2024). Dalam sambutannya Jokowi menuturkan tata kelola birokrasi di pemerintahan Indonesia masih rumit atau ruwet.

Dia mengatakan hal itu terlihat karena banyak regulasi yang tidak sinkron dalam pelaksanaannya. Tidak hanya itu, Jokowi pun melarang para tamu undangan untuk bertepuk tangan setelah mendengar pernyataan tersebut.

"Walau birokratisasi sudah banyak dilakukan, namun regulasi yang tidak sinkron masih kita temukan. Prosedur yang rumit masih banyak dalam praktik di lapangan. Izin diganti pertimbangan, izin diganti rekomendasi sama saja mengurusnya ruwet," kata Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi menjelaskan fenomena tersebut membuat ketakutan para aparat pemerintahan. Alasannya, karena ada aturan yang tak sinkron sehingga takut disalahkan.

"Hal seperti ini memang mudah disalahkan dan menjadi sumber ketakutan aparat," kata Jokowi.

Dia menerangkan manfaat penyederhanaan prosedur berguna bagi maslahat pemerintah baik di level pusat maupun daerah. Jokowi juga meminta kepada seluruh jajaran kementerian/lembaga dan kepala daerah untuk berorientasi pada hasil bukan prosedur.

"Lanjutkan penyederhanaan prosedur agar pemerintah berjalan lebih efektif, lebih efisien dan berorientasi pada hasil bukan pada prosedur," kata Jokowi.

Sementara itu, Jokowi menerangkan pemerintah daerah harus mengamati persaingan global sehingga mampu memanfaatkan setiap peluang untuk kemajuan ekonomi.

"Untuk lebih tinggi, untuk lebih kompetitif dengan negara-negara lain, kita harus lincah, cepat dan taktis, harus mampu memanfaatkan peluang sekecil apapun," kata Jokowi.

Baca juga artikel terkait REFORMASI BIROKRASI atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Flash news
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Intan Umbari Prihatin