Menuju konten utama

Jokowi Sebut Larangan Ekspor Ganggu Harga Pangan Dunia

Jokowi mengatakan masalah krisis pangan tidak lepas dari masalah geopolitik yang berkepanjangan.

Jokowi Sebut Larangan Ekspor Ganggu Harga Pangan Dunia
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato pada pembukaan ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (5/9/2023). Media Center KTT ASEAN 2023/Risa Krisadhi/pras.

tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa pemicu harga pangan di dunia naik salah satunya akibat egoisme dunia. Ia mencontohkan kenaikan harga beras di Indonesia akibat pelarangan ekspor beras oleh pemerintah India.

Saat memberikan pidato dalam Dies Natalis ke-60 di IPB, Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/9/2023), Jokowi menceritakan sejumlah masalah pangan. Ia mengatakan, masalah krisis pangan tidak lepas dari masalah geopolitik yang berkepanjangan.

Ia mencontohkan ketika sekitar 130 juta ton gandum di Rusia dan 77 juta ton gandum di Ukrania tertahan akibat perang.

"Artinya, ada total 207 juta ton gandum berhenti di Ukraina dan di Rusia. Terus kalau berhenti, yang biasanya diekspor makan apa? Itulah konteks geopolitik yang berhubungan dengan krisis pangan. Di Eropa, harga gandum naik, di Afrika harga gandum naik, di Asia gandum naik. Kita semuanya, rakyat lah yang dirugikan," kata Jokowi, Jumat (15/9/2023).

Jokowi lantas menceritakan bahwa dunia saat ini semakin sulit. Ia mengatakan 19 negara menutup keran ekspor pangan yang berimbas kepada negara lain dengan dalih menjaga keamanan negara sendiri.

"Lebih repotnya lagi ditambah lagi kemudian 19 negara sudah membatasi ekspor pangan. Menyelamatkan rakyatnya sendiri-sendiri. India baru saja setop ekspor beras. Akibatnya, harga beras naik di semua negara," kata Jokowi.

Jokowi kemudian bercerita bahwa bahwa Indonesia turut terdampak atas larangan ekspor negara lain. Indonesia sempat kesulitan mencari cadangan beras akibat pelarangan ekspor beras India padahal sebelumnya ditawari terus.

"Kita mau memperbesar cadangan strategis beras kita, mau impor juga barangnya sulit didapatkan seperti yang lalu-lalu nyodorin barangnya, 'Pak, ini dibeli, Pak, ini dibeli,' sekarang mencarinya sangat sulit karena ingin menyelamatkan rakyatnya sendiri-sendiri, memberi makan rakyatnya sendiri-sendiri," kata Jokowi.

Ia berharap semua pihak bisa membantu penyelesaian masalah pangan. Ia yakin masalah tersebut bisa rampung ditangani Institut Pertanian Bogor.

"Ini semua kenyataan yang harus kita hadapi. Harus kita sadari. Kita terima dan yang paling penting kemudian kita antisipasi. Apa yang harus kita kerjakan. Nah, ini tugasnya IPB, Pak Rektor, urusan pangan ini sudah serahkan ke IPB. Insyaallah rampung. Saya tunggu apa antisipasi kita, rencana dan pelaksanaannya harus seperti apa," kata Jokowi.

Baca juga artikel terkait HARGA PANGAN atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri