Menuju konten utama

Jokowi Resmi Larang Masyarakat Mudik untuk Cegah Penyebaran Corona

Menurut Jokowi masih ada 24 persen masyarakat Indonesia yang bersikeras untuk mudik ke kampung halamannya.

Jokowi Resmi Larang Masyarakat Mudik untuk Cegah Penyebaran Corona
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memberikan keterangan pers saat meninjau Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (1/4/2020). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.

tirto.id - Presiden Joko Widodo akhirnya melarang seluruh masyarakat Indonesia mudik ke kampung halaman demi mencegah penyebaran virus corona COVID-19.

Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam rapat terbatas dengan tema "Lanjutan Pembahasan Antisipasi Mudik" melalui video conference bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan para menteri Kabinet Indonesia Maju.

"Pada rapat hari ini saya ingin menyampaikan juga mudik semuanya akan kita larang," kata Presiden Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Selasa (21/4/2020) dilansir dari Antara.

Jokowi mengatakan kebijakan ini ia ambil dengan didasari kajian dan survei yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan, yakni masih ada 24 persen masyarakat yang bersikeras untuk mudik ke kampung halamannya. Angka ini menurut Jokowi masih sangat besar sehingga ia melarang masyarakat untuk mudik.

"Dari hasil survei Kementerian Perhubungan disampaikan yang tidak mudik 68 persen yang tetap bersikeras mudik 24 persen, yang sudah mudik 7 persen, artinya masih ada angka sangat besar 24 persen lagi," ujar Jokowi.

Jokowi pun mengaku tidak ingin mengambil risiko penyebaran COVID-19 lebih luas lagi. Ia pun meminta jajarannya menyiapkan aturan-aturan teknis terkait larangan mudik ini.

"Jadi dari sinilah kemudian saya ingin mengambil sebuah keputusan setelah larangan mudik ASN, TNI, Polri, pegawai BUMN sudah kita lakukan pada minggu lalu. Oleh sebab itu saya minta persiapan-persiapan yang berkaitan dengan (larangan mudik) ini mulai disiapkan," ucap Presiden menegaskan.

Masyarakat yang tidak mudik pun diklaim Jokowi sudah terbantu dengan sejumlah bantuan sosial yang diberikan pemerintah pusat maupun daerah.

"Bansos sudah mulai dilaksanakan kemarin, pembagian sembako untuk Jabodetabek, Kartu Prakerja sudah berjalan, minggu ini bansos tunai juga dikerjakan," tutur Jokowi.

Hingga Senin (20/4), jumlah positif COVID-19 di Indonesia mencapai 6.760 kasus dengan 747 orang dinyatakan sembuh dan 590 orang meninggal dunia dengan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 16.343 orang dan orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 181.770 orang.

Kasus positif COVID-19 ini sudah menyebar di seluruh 34 provinsi di Indonesia dengan daerah terbanyak positif yaitu DKI Jakarta (3.097), Jawa Barat (747), Jawa Timur (590), Sulawesi Selatan (370), Jawa Tengah (351), Banten (341), Bali (140), Papua (107), Kalimantan Selatan (96), Sumatera Selatan (89), Sumatera Utara (83).

Baca juga artikel terkait LARANGAN MUDIK

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Bayu Septianto