tirto.id - Wisatawan mancanegara (wisman) asal Cina yang berjumlah sekitar150 juta setiap tahunnya kerap mengunjungi Amerika dan Eropa. Dengan adanya potensi wisatawan itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun meminta upaya serius untuk dapat menarik paling tidak 10 juta wisman asal Cina datang ke Indonesia.
"Dari Cina itu, setiap tahun keluar 150 juta turis, yang banyak nyerap itu Amerika dan Eropa. Saya minta khusus dari Cina 10 juta," kata Presiden Jokowi dalam sosialisasi Program Amnesti Pajak tahap II di Makassar, Jumat (25/11/2016) malam.
Seperti dikutip dari Antara, Jokowi menyebutkan dirinya sudah menandatangani perjanjian dengan Pemerintah Cina terkait kunjungan wisman Cina ke Indonesia itu. "Sudah ada tanda tangan, tinggal siapkan pesawatnya dari sana ke sini. Kalau pesawatnya datang maka target 20 juta 2019 rampung," katanya.
Dalam kesempatan itu Presiden menyesalkan kunjungan wisman dari Cina itu diplesetkan sebagai tenaga kerja asing. "Jangan diplesetkan, itu turis, yang dari Cina itu turis, jangan diplesetkan mentang-mentang medsos tidak banyak diawasi," kata Jokowi.
Presiden menyebutkan pemerintah mengembangkan 10 destinasi wisata unggulan yang diharapkan dapat menarik wisman. "Target 9 juta turis dua tahun lalu, kita genjot 20 juta turis di Indonesia 2019 dengan segala cara, baik perbaiki positioning kita, baik diferensiasi produk, bangun brand dan lainnya," katanya.
Ia menyebutkan promosi terus dilakukan misalnya di kota-kota di luar negeri bus-bus sudah ada promosi pariwisata Indonesia. "Wonderful Indonesia sudah ada videotron di Times Square New York AS," katanya.
Presiden menyebutkan di Manado ada kekurangsiapan menangani meningkatnya jumlah wisman ke daerah itu. "Jangan sampai tempat yang lain menghadapi masalah yang sama," kata Presiden Jokowi.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari