tirto.id - Pasangan Jokowi-Ma'ruf mempertanyakan visi misi Prabowo-Sandiaga terkait kebijakan dari perseptif gender dan pemberdayaan perempuan.
Jokowi-Ma'ruf menilai, struktur strategis Partai Gerindra yang diketuai oleh Prabowo seperti sekjen dan bendahara, semuanya dijabat oleh laki-laki. Hal ini dinilai inkonsisten dengan visi misinya Prabowo-Sandiaga.
Sementara itu Jokowi sebagai presiden mengatakan, sembilan menteri perempuan dalam kabinetnya merupakan sikap nyatanya dalam upaya memberdayakan perempuan. Ia juga mengatakan pernah membentuk Pansel (Panitia Seleksi) KPK yang semuanya perempuan, dan mereka mampu memilih.
Namun dalam pandangan Prabowo, persoalan gender dan pemberdayaan perempuan yang lebih penting adalah soal kecakapan, bukan soal jumlahnya.
"Kalau bilang masalah gender, oke bisa kita cari. [Tapi] harus perempuan cakap. Jangan perempuan yang merugikan rakyat. Saya tidak akan membanggakan perempuan kalau merugikan negara," katanya.
Pada kesempatan itu, Jokowi memamerkan kabinetnya yang diisi oleh sembilan perempuan.
Editor: Suhendra