tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar Indonesia tidak boleh menjadi cabang dalam hal investasi dan tujuan impor. Dia berharap tanah air harus bisa mendesain sebuah ekosistem ekonomi agar negara lain bisa benar-benar tergantung pada produk Indonesia.
"Desain yang secara konsisten harus kita lakukan terus yaitu membuat negara lain bergantung kepada kita," kata Jokowi dikutip dari Antara, dalam acara Kompas 100 CEO Forum 2022 di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (2/11/2022).
Dia mencontohkan seperti Amerika Latin yang tidak memanfaatkan momentum sehingga negaranya hanya menjadi cabang. Tujuannya bukan investasi dan tidak mampu membuat negara lain bergantung.
Lebih lanjut, Jokowi pun meminta semua pihak mencontoh Taiwan dan Korea. Dua negara tersebut mampu fokus membuat produk yang kemudian membuat negara-negara lain bergantung.
"Saya beri contoh Taiwan, kenapa dia meloncat. Hanya satu contoh saja, mereka membuat chip. Fokus, strategis dan kompetitif. Hanya di situ. Dan semua tergantung pada produk ini. Itu hanya satu produk, belum produk-produk yang lain," bebernya.
Hal serupa juga dilakukan Korea Selatan yang membuat komponen-komponen digital sehingga perusahaan-perusahaan besar di Amerika Serikat semua tergantung pada Korea Selatan.
Jokowi optimistis tanah air bisa karena memiliki nikel, tembaga, bauksit, timah, dengan potensi yang besar. Dia mencontohkan Indonesia bisa memproduksi baterai kendaraan listrik dan membuat negara lain bergantung.
"Ini lah yang harus kita tangkap. Begitu ini jadi, saya hitung-hitungan, saya hitung berapa sih? 60 persen mobil listrik kendaraan listrik akan bergantung pada EV Battery kita. 60 persen dari pangsa pasar yang ada di dunia. Ini lah kekuatan besar kita nanti," pungkasnya.
Reporter: Andrian Pratama Taher
Editor: Intan Umbari Prihatin