Menuju konten utama
Periksa Fakta

Jokowi Marah soal Ucapan "Ndasmu Etik" Prabowo, Hoaks/Fakta?

Hingga Rabu (20/12/2023), tidak ada satu pun pernyataan dari Presiden Jokowi yang menyebut dirinya marah atas ucapan "ndasmu etik" Prabowo.

Jokowi Marah soal Ucapan
Header Periksa Fakta Jokowi Marah Atas Ucapan "Ndasmu Etik" Prabowo, Hoaks/Fakta?. tirto.id/Fuad

tirto.id - Calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tengah menjadi sorotan publik lantaran beredar video dirinya yang melontarkan “ndasmu etik dalam rapat koordinasi nasional (Rakornas) Partai Gerindra di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada Jumat (15/12/2023).

"Bagaimana perasaan Mas Prabowo? Soal etik, etik, etik. Ndasmu etik!" kata Prabowo Subianto di depan para kader Gerindra dalam kesempatan tersebut, sebagaimana dinarasikan dari video yang viral di salah satu akun X (sebelumnya Twitter).

Warganet lantas mengaitkan pernyataan tersebut dengan pertanyaan Anies Baswedan (capres nomor urut 1) kepada Prabowo saat debat hari Selasa (12/12/2023) lalu.

Anies kala itu menyinggung pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo. Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut merujuk ke keputusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) yang menyatakan adanya pelanggaran etika berat yang dilakukan mantan Ketua MK Anwar Usman dalam putusan tentang batas usia capres-cawapres.

"Sesudah Bapak mendengar pencalonan [Gibran] persyaratannya bermasalah secara etika, apa perasaan Bapak ketika mendengar ada pelanggaran etika di situ?" tanya Anies ke Prabowo.

Di tengah perbincangan mengenai “ndasmu etik”, sebuah unggahan di Facebook menyebarkan klaim yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) marah atas ucapan Prabowo. Akun “Danillaa” mengunggah klaim itu lewat video berdurasi 12 menit dan 10 detik.

Terdapat keterangan gambar “MENGEJUTKAN..! JKW MARAH SOAL “NDASMU” JGN JADI PEMIMPIN YG TAK BERAHLAQ..!” dan takarir “Jokowi m4r4h soal ndasmu, prabowo tak punya ahl4q,” dalam unggahan.

Periksa Fakta Jokowi Marah

Periksa Fakta Jokowi Marah Atas Ucapan 'Ndasmu Etik' Prabowo, Hoaks/Fakta?. tirto.id/Fuad

Thumbnail (sampul) video menampilkan sosok Presiden Jokowi, Prabowo, dan Anies Baswedan. Latar foto memperlihatkan potret Prabowo beserta Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gerindra Ahmad Muzani.

Sepanjang 19 Desember—20 Desember 2023 atau selama sehari tersebar di Facebook, unggahan telah memperoleh 43 tanda suka, 28 komentar, dan telah dilihat 1,3 ribu kali.

Lantas, benarkah Presiden Jokowi marah atas ucapan “ndasmu etik Prabowo?

Penelusuran Fakta

Pertama-tama, Tim Riset Tirto membedah thumbnail video. Dalam penelusuran lewat reverse image search Google Images dan Tin Eye, kami tidak menemukan satu pun gambar yang identik.

Dengan demikian, foto yang digunakan sebagai thumbnail video merupakan hasil suntingan yang menggabungkan sejumlah momen.

Tirto kemudian menonton video ini secara utuh. Di menit awal, video menampilkan beberapa footage, salah satunya orasi Prabowo yang menyinggung pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Berikut adalah transkripsi dari orasi tersebut:

Tunggu, ini mereka yang ngomong, pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah lima persen. Lima persen ndasmu?

Kami memasukkan transkripsi orasi Prabowo tersebut ke mesin pencarian Google untuk mengetahui asal-usul dan konteksnya.

Hasilnya, kami menemukan pemberitaan CNBC yang mengungkap pernyataan tersebut merupakan bagian dari orasi Prabowo saat kampanye akbar Prabowo-Sandi di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) pada Minggu (7/4/2019).

Berita tersebut tidak ada kaitannya dengan klaim tentang Presiden Jokowi marah atas ucapan “ndasmu etik Prabowo.

Lebih lanjut, footage dalam video unggahan akun Facebook “Danillaa” juga menampilkan cuplikan pernyataan Presiden Jokowi tentang antek asing dan komentar sejumlah pihak mengenai pernyataan “ndasmu etik yang dilontarkan Prabowo.

Namun, secara keseluruhan isi footage sama sekali tak membahas dan membuktikan klaim tentang Presiden Jokowi marah atas ucapan “ndasmu etik Prabowo.

Usai sederet footage, video dilanjutkan dengan pembacaan narasi. Tirto kemudian memasukkan kata kunci “Heboh 'Ndasmu Etik' Prabowo, Jokowi Pernah Ingatkan soal Etika Ketimuran” ke mesin pencarian Google untuk mengetahui asal-usul dan konteks narasi.

Kata kunci itu merupakan hasil transkrip dari informasi yang dibacakan narator. Hasilnya, kami menemukan berita tvonenews.com berjudul “Heboh 'Ndasmu Etik' Prabowo, Jokowi Pernah Ingatkan soal Etika Ketimuran” yang diunggah pada Senin (18/12/2023).

Berita tersebut memuat komentar Prabowo tentang ucapan “ndasmu etik yang ia lontarkan. Prabowo menjelaskan ungkapan itu hanya sebatas candaan dalam keluarga Partai Gerindra lantaran rapat tersebut merupakan pertemuan tertutup dan terbatas untuk kader partai.

"Itu kan di dalam di antara keluarga ya kan, tetapi biasa orang Indonesia cari-cari, mau dibesar-besarkan. Itu di antara keluarga kita bicara, dan itu kan bicara orang Banyumas biasalah bicara-bicara seperti itu," kata Prabowo menjawab pertanyaan wartawan di sela-sela kegiatan kampanyenya di Blitar, Jawa Timur, Minggu (17/12/2023), sebagaimana dilansir dari tvonenews.com.

Berita itu juga membeberkan pernyataan Presiden Jokowi yang mengingatkan semua pihak tentang etika dan sopan santun ketimuran dalam menyampaikan kritik atau pendapat.

“Ya, itu proses demokrasi, boleh-boleh saja [mengkritik], tetapi perlu saya juga mengingatkan, kita ini ada etika, sopan santun ketimuran," kata Jokowi Senin (11/12/2023).

Meski begitu, konteks ucapan Presiden Jokowi adalah tanggapan atas kritik Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (BEM KM UGM) terhadap dirinya, bukan soal pernyataan “ndasmu etik Prabowo.

Narator kemudian membacakan narasi yang berbeda. Tirto kembali melakukan penelusuran dengan memasukkan kata kunci “Prabowo Bilang Ndasmu, TKN Jokowi Bereaksi Keras” ke mesin pencarian Google untuk mengetahui asal-usul dan konteks narasi.

Kata kunci itu merupakan hasil transkrip dari informasi yang dibacakan narator. Hasilnya, kami menemukan berita kabar24bisnis.comberjudul “Prabowo Bilang Ndasmu, TKN Jokowi Bereaksi Keras” yang diunggah pada Senin (8/4/2019).

Berita tersebut merupakan laporan lawas (seputar Pilpres 2019). Kala itu, Prabowo menyebut Ibu Pertiwi sedang diperkosa dan "ndasmu" saat kampanye akbar, Minggu (7/4/2019).

Pernyataan Prabowo itu ditanggapi keras oleh Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Juru Bicara TKN Ace Hasan Syadzilly menduga, kemungkinan Prabowo sudah kalap sehingga menggunakan pernyataan-pernyataan yang tidak terkendali.

"Apa tidak ada kata lain yang lebih terhormat untuk menghargai bangsa sendiri selain 'diperkosa'? Mana ada rakyat yang simpati dengan pemimpin yang selalu terlihat emosi tak terkendali, marah-marah dan berjarak dengan rakyat," kata Ace dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Senin (8/4/2019).

Secara keseluruhan, konteks pernyataan dan isi keseluruhan artikel tersebut tidak ada kaitannya dengan klaim tentang Presiden Jokowi marah atas ucapan “ndasmu etik Prabowo.

Terakhir, Tirto melakukan penelusuran untuk mengetahui asal-usul dan konteks isu ini dengan memasukkan kata kunci “Presiden Jokowi Marah Atas Ucapan Ndasmu Etik Prabowo” (sesuai dengan klaim pada unggahan) ke mesin pencarian Google.

Hasilnya, tidak ada satu pun informasi dan sumber kredibel yang membenarkan hal tersebut.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran fakta yang dilakukan, tidak ditemukan keterangan resmi yang menyebut Presiden Jokowi marah atas ucapan "ndasmu etik" Prabowo.

Hingga Rabu (20/12/2023) atau saat artikel periksa fakta ini ditulis, tidak ada satu pun pernyataan dari Presiden Jokowi yang menyebut dirinya marah atas ucapan "ndasmu etik" Prabowo.

Jadi, informasi yang menyebut Presiden Jokowi marah atas ucapan "ndasmu etik" Prabowo itu bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

==

Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Periksa Data, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id

Baca juga artikel terkait PERIKSA FAKTA atau tulisan lainnya dari Alfitra Akbar

tirto.id - Politik
Penulis: Alfitra Akbar
Editor: Shanies Tri Pinasthi