tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) lupa janjinya untuk membantu Johanes Ande Kala atau Joni untuk masuk TNI. Joni sendiri dijanjikan masuk TNI karena pada 2018 silam saat dia masih menjadi siswa kelas 1 SMP Negeri Silawan, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang telah melakukan aksi heroik memanjat tiang bendera setinggi 20 meter.
Hal itu dilakukan untuk membetulkan tali bendera yang tersangkut saat upacara HUT ke-73 Kemerdekaan RI, di Belu, NTT, pada Hari Kemerdekaan Indonesia, Jumat (17/8/2018).
Bahkan saat ditanya oleh awak media terkait nasib Joni, Jokowi sempat termenung sejenak dan lupa dengan sosok yang pernah dia beri 'angin surga' agar dimudahkan masuk TNI.
"Joni itu siapa," kata Jokowi saat diwawancarai awak media di Ibu Kota Nusantara (IKN) dari audio yang diterima Tirto, Rabu (14/8/2024).
Setelah diberikan penjelasan dan diingatkan kembali oleh sejumlah menteri disampingnya, Jokowi kemudian menyampaikan bahwa menjadi TNI ada aturannya. Dia menyerahkan kewenangan tersebut kepada Panglima TNI.
"Ya semua ada aturannya. Serahkan ke Panglima," kata dia.
Mengenai Joni, Jokowi pernah mengundangnya ke Istana Negara dalam forum silaturahim dengan para teladan pada 29 Agustus 2018. Presiden Jokowi sempat bertanya kepada Joni minta apa saja kepada dirinya. Yang dijawab Joni, dengan kata-kata sepeda, minta dibuatkan rumah, dan jadi tentara.
“Sudah itu saja. Sepeda sama rumah. Ya sudah. Nanti saya tanya lagi tambah lagi nanti kamu. Ya sudah, nanti saya titip ya, belajar yang baik. Kan juga sudah dapat beasiswa kan. Belajar yang baik, bekerja keras hingga bisa meraih cita-citamu,” kata Presiden menjawab permintaan Joni sebagaimana dilansir dari setkab.go.id.
Kemudian, saat Presiden kembali bertanya ingin jadi apa? Joni buru-buru menjawab tentara.
“Jadi tentara. Ya sudah nanti langsung daftar ke Panglima. Langsung diterima kamu. Jaga kesehatan. Kesehatan dijaga semua ya,” jawab Presiden Jokowi.
Pada saat itu, Jokowi meminta Menteri Sekretaris Negara Pratikno meminta Mensesneg Pratikno, agar membawa Joni melihat-lihat Dunia Fantasi dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Penulis: Irfan Amin
Editor: Anggun P Situmorang