tirto.id - Presiden Joko Widodo melepas kontingen Indonesia ke SEA Games 2021 (2022) Vietnam di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Senin (9/5/2022). Sebanyak 93 atlet dari 32 cabang olahraga hadir langsung dalam upacara pelepasan tersebut dan sisanya hadir secara daring.
Jokowi mengatakan kontingen yang dikirim pada SEA Games kali ini lebih sedikit dari SEA Games Filipina 2019. Meski begitu, ia berharap para atlet meraih prestasi tertinggi di ajang olahraga se-Asia Tenggara tersebut.
"Masyarakat Indonesia ingin kontingen ini meraih prestasi yang setinggi-tingginya, meraih medali yang sebanyak-banyaknya utk mengharumkan nama negara kita, bangsa kita Indonesia," kata Jokowi dalam sambutannya.
Jokowi mengingatkan Indonesia berada di posisi kelima dalam SEA Games Singapura pada 2015 dan Malaysia pada 2017. Kemudian, Indonesia berada di posisi keempat pada SEA Games Filipina 2019.
"Kali ini kita semua ingin agar SEA games ke-31 di Vietnam bisa masuk ke ranking ketiga, kedua atau kesatu," kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, Menpora Zainuddin Amali mengatakan pemerintah mengubah pendekatan prestasi olahraga di Indonesia. Hal itu tidak terlepas dari arahan Jokowi lewat Peraturan Presiden Nomor 86 tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional.
Amali mengatakan perubahan tersebut berdampak pada jumlah atlet yang dikirim ke SEA Games 2022.
"Dalam pengiriman ke SEA games ke 31 ini mulai diterapkan penyeleksian secara ketat sehingga yang direkomendasikan oleh tim review untuk berangkat ke SEA games ke-31 di Vietnam tahun 2022 ini berjumlah 776 orang," kata Zainuddin Amali.
Zainuddin merinci 776 orang itu terdiri atas 499 atlet, 214 ofisial, dan 63 pendamping. Mereka akan mengikuti 318 nomor pertandingan dari 32 cabang olahraga.
"Dipimpim oleh CDM Fery Kono, Sekjen Komite Olimpiade Indonesia dan Wakil CDM Ade Lukman, Sekjen KONI Pusat," kata dia.
Jumlah tersebut lebih sedikit dari kontingen Indonesia yang dikirim ke SEA Games Filipina 2019, yakni 1304 orang. Mereka terdiri dari 841 atlet, 300 ofisial, dan 163 pendamping.
"Walaupun jumlahnya berkurang tetapi diharapkan tetap dapat menjadi tolok ukur pembinaan prestasi olahraga nasional," kata Amali.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Gilang Ramadhan