tirto.id - Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan berangkat ke Lumajang, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021). Hal tersebut dilakukan Jokowi sebagai upaya meninjau dampak bencana Gunung Semeru di daerah Lumajang dan sekitarnya.
"Besok ke Lumajang," kata Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono saat dikonfirmasi wartawan, Senin (6/12/2021).
Namun Heru belum merinci rangkaian kunjungan kerja Jokowi di Lumajang. Ia pun belum menginfokan kegiatan kunjungan kerja selain meninjau dampak bencana.
Hingga saat ini, pemerintah pusat dan pemerintah daerah berupaya menangani dampak awan panas guguran Gunung Semeru. Berdasarkan data terakhir pihak BNPB per pukul 11.10 WIB, jumlah korban meninggal guguran Gunung Semeru mencapai 15 orang. Sebanyak 8 jiwa teridentifikasi di Kecamatan Pronojiwo, sedangkan 7 lainnya di Kecamatan Candipuro.
Pihak BNPB juga menerima laporan dari Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Bencana Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru ada 27 orang masih berstatus hilang dengan warga terdampak mencapai 5.205 jiwa.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur memastikan kebutuhan para korban bencana alam terpenuhi oleh pemerintah. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan Dinas Sosial telah membangun dapur umum sejak hari pertama bencana baik di Kecamatan Candipuro maupun Pronojiwo.
“Insya Allah, Saya pastikan dapur umum yang ada telah mampu mencukupi semua kebutuhan pengungsi, jika ada yang belum tercukupi baik logistik, air bersih dan sebagainya dapat dilaporkan ke posko lapangan di kantor kecamatan Pasirian atau kordinator lapangan masing- masing" kata Khofifah, Senin.
Khofifah mengaku pemerintah masih melakukan pendataan dampak kerusakan. Ia juga memastikan bahwa tim trauma healing sudah turun ke lapangan. Mereka mendampingi para korban.
“Semua tim trauma healing kami kerahkan khusus untuk mendampingi ibu-ibu, anak-anak, disabilitas dan para lansia. Mereka masuk dalam kategori rentan,” kata mantan mensos ini.
Terpisah, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto meninjau lokasi terdampak awan panas guguran Gunung Semeru di Jembatan Gladak Perak, Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12/2021). Peninjauan dilakukan setelah membagikan bantuan kepada pasien terdampak di RSUD Pasirian.
Begitu tiba di lokasi, Kepala BNPB akan berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk segera mengambil tindakan percepatan penanganan dan pemulihan bencana yang ditimbulkan oleh erupsi Gunung Semeru.
“BNPB akan berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk segera menangani ini,” jelas Suharyanto.
Di samping itu, pria yang merupakan mantan Pangdam Brawijaya ini juga menginstruksikan seluruh unsur TNI-Polri dan antar-instansi gabungan agar memastikan tidak ada masyarakat di wilayah itu. Hal itu untuk mengantisipasi adanya awan panas guguran susulan Gunung Semeru yang masih berpotensi terjadi sewaktu-waktu.
“Jangan sampai ada masyarakat di area ini ya. Masih berbahaya,” kata dia.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz