tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak para pemimpin KTT Asia Timur untuk bersama-sama menjaga perdamaian, dan tidak menciptakan perang di kawasan. Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan pidato pembukaan KTT ke-18 Asia Timur di Jakarta, Kamis (7/9/2023).
"Kita semua memiliki tanggung jawab untuk tidak menciptakan konflik baru, untuk tidak menciptakan ketegangan baru, untuk tidak menciptakan perang baru," kata Jokowi.
Dia menjelaskan, para pemimpin negara bertanggung jawab menurunkan tensi geopolitik yang panas. Membuka ruang dialog dan menjembatani segala perbedaan.
Jokowi juga menekankan perdamaian dan stabilitas merupakan kunci utama untuk memperoleh kemakmuran. ASEAN pun sepakat menjadikan kawasan sebagai pusat pertumbuhan dunia. Kemudian, Jokowi meminta para pemimpin KTT Asia Timur untuk menjadikan forum kali ini sebagai ajang memperkuat kolaborasi dan kerja sama daripada memperkuat rivalitas antar-negara.
"Saya mengajak semua pemimpin untuk menunjukkan wisdom, untuk
menunjukkan kepemimpinannya agar pertemuan ini berhasil dan
bermanfaat nyata bagi rakyat dunia," kata Jokowi.
Dikutip dari Antara, EAS merupakan forum regional terbuka yang muncul di kawasan Asia Timur sejak 2005. Pada awal pembentukannya, terdapat 16 negara peserta EAS, yaitu 10 negara ASEAN, Australia, China, India, Jepang, Korea Selatan, dan Selandia Baru.
Amerika Serikat dan Federasi Rusia resmi bergabung pada KTT ke-6 EAS di Bali, November 2011, sehingga jumlah negara EAS menjadi 18.
EAS adalah forum leaders-led summit bersama ASEAN sebagai kekuatan penggerak (driving force) dalam kemitraan dengan negara-negara anggota lainnya.
Dalam KTT ke-18 EAS tahun ini, Indonesia sebagai ketua ASEAN turut mengundang Timor Leste sebagai pengamat dan Bangladesh sebagai ketua Organisasi Lingkar Samudera Hindia (IORA) dan Kepulauan Cook sebagai ketua Forum Kepulauan Pasifik (PIF).
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Intan Umbari Prihatin