tirto.id - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menolak pelaksanaan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar yang didengungkan oleh segelintir kelompok. Menurutnya, kader partai mesti bersatu baik di tataran elite maupun akar rumput.
"Sangat tidak setuju, karena akan menurunkan muruahnya Golkar," kata JK usai menghadiri Seminar Pemuda untuk Politik di Gedung DPR RI pada Senin (31/7/2023).
Oleh karenanya, dia mendorong pihak-pihak yang berbicara di depan publik untuk memprioritaskan persatuan Partai Golkar. "Kalau saya, siapapun yang bicara tentang Golkar, maka bersatulah," ujarnya.
JK menilai isu Munaslub saat ini tergolong mengkhawatirkan. Karena pelaksanaan pemilu tersisa tujuh bulan, dan terlalu sempit untuk menyiapkan pesta demokrasi apabila harus dilalui dengan Munaslub.
"Dalam situasi yang krisis ini, artinya waktu yang lebih singkat. Karena, bagaimana bisa menang kalau pecah begitu kan. Kita harus bersatu dulu. Bersatu saja belum tentu menang, apalagi kalau tidak bersatu," jelasnya.
JK mendorong seluruh kader Golkar kembali menyerahkan mandat kepemimpinan kepada Airlangga Hartarto sebagaimana hasil Munas Golkar 2019. "Berikanlah ke Airlangga, karena Airlangga sudah diberikan mandat," tukasnya.
JK menambahkan, tidak ada jaminan apabila Golkar dipimpin orang selain Airlangga, maka keadaan partai akan baik-baik saja. Oleh karenanya, dia meminta kepada semua pihak untuk menghentikan segala isu yang menggulirkan Munaslub.
"Kalau nanti Pak Airlangga tidak terpilih, siapa sih yang bisa memastikan siapa yang terpilih. Dalam artian legislatifnya dan eksekutifnya," pungkasnya.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Fahreza Rizky