tirto.id - Hotman Paris Hutapea yang merupakan bagian tim pembela Prabowo-Gibran pada sengketa Pilpres 2024 memastikan dirinya akan menolak jika ditawari menteri.
Menurut Hotman, gaji menteri terlalu kecil dibandingkan gaya hidupnya. Pendapatannya sebagai pengacara, imbuh Hotman, jauh lebih besar dibandingkan menjadi menteri.
"Kan, saya sudah jawab di Instagram. Saya susah, gaya hidup saya tidak cocok jadi menteri, dan income saya sebagai pengacara jauh lebih besar daripada seorang menteri, kecuali saya mencuri. Jadi, saya sudah bilang tidak cocok," kata Hotman di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Selasa (23/4/2024).
Hotman mengatakan gaji menteri hanya Rp100 juta sebulan, sedangkan iuran yang didapatnya dari 10 konglomerat per bulan sebanyak Rp1 miliar meski tanpa melakukan apa pun.
"Memang kliennya hampir semua konglomerat, bayangkan saja satu klien bisa ratusan juta. Namanya uang iuran, tanpa ada kerja. Kalau menteri, kan, paling Rp100 juta saja gajinya. Gua dari 10 konglomerat bisa dapat Rp1 miliar per bulan," ucapnya.
Hotman mengatakan Prabowo dan adiknya, Hasyim Djojohadikusumo, juga tercatat sebagai klien dirinya. Apalagi, tambahnya, dia sudah bertahun-tahun menjadi pengacara di level internasional.
"Ini saya enggak bohong karena saya puluhan tahun jadi internasional lawyer termasuk Pak Prabowo dan adiknya, Hasyim, sampai sekarang masih jadi klien saya, sama semua anak dan keponakannya," kata Hotman.
Ia mengaku sudah nyaman dengan posisi saat ini karena telah memiliki banyak penghasilan dan sejumlah club malam.
"Sebagai pengacara, saya punya 57 club, punya club terbesar, dansa juga bebas. Itu semua kecil, yang paling besar itu saya ini sudah jadi internasional lawyer 38 tahun," tutup Hotman Paris.
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Irfan Teguh Pribadi