Menuju konten utama

Jenazah Masinis Korban Kecelakaan KA Sancaka Berhasil Dievakuasi

Satu korban meninggal akibat kecelakaan kereta api Sancaka jurusan Yogyakarta-Surabaya pada Jumat (6/4/2018) telah berhasil dievakuasi.

Jenazah Masinis Korban Kecelakaan KA Sancaka Berhasil Dievakuasi
Ilustrasi. Gerbong kereta jurusan Jakarta Kota-Bekasi yang berhasil dievakuasi setelah anjlok di Stasiun Kota, Jakarta, Kamis (14/9). tirto.id/Arimacs Wilander

tirto.id - Jenazah masinis korban kecelakaan Kereta Api Sancaka relasi Yogyakarta-Surabaya, yang mengalami tabrakan dengan truk trailer pengangkut beton bantalan rel di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pada Jumat (6/4/2018) telah berhasil dievakuasi.

Hal tersebut disampaikan oleh Manajer Hubungan Masyarakat PT Kereta Api Indonesia (KAI Persero) Daerah Operasi 7 Madiun, Jawa Timur, Supriyanto.

"Sejauh ini korban meninggal dunia satu orang, yakni masinis KA atas nama Mustofa, warga Balerejo, Kabupaten Madiun," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (7/4/2018).

Selain korban meninggal, menurut dia, juga terdapat empat korban luka dalam kecelakaan tersebut, yakni seorang asisten masinis bernama Hendra Wahyudi warga Barat, Kabupaten Magetan, dan tiga penumpang KA.

"Untuk tiga orang penumpang KA mengalami luka ringan, sedangkan asisten masinis mengalami luka di kepala dan harus dirawat di Rumah Sakit Attin Husada Ngawi," ujarnya.

Supriyanto mengemukakan data korban kecelakaan KA Sancaka itu sebagai penegasan atas beredarnya sejumlah informasi, antara lain jumlah korban tewas lebih dari seorang.

Ia menjelaskan, jumlah total penumpang KA Sancaka saat mengalami kecelakaan tersebut mencapai 570 orang untuk kelas eksekutif dan ekonomi. Pihaknya bersyukur karena semua penumpang KA tersebut terdata dalam kondisi selamat.

PT KAI telah melakukan upaya evakuasi penumpang dengan menggunakan empat kereta ekonomi yang tersisa di lokasi ke Stasiun Kedungbanteng, Sragen.

Setelah itu, penumpang KA Sancaka akan dialihkan dengan menggunakan bus untuk melanjutkan perjalanannya ke tujuan masing-masing. Evakuasi juga melibatkan petugas dari Kepolisian Resor (Polres) Ngawi.

"Gerbong yang masih normal di atas rel mencapai empat kereta. Gerbong tersebut digunakan untuk menarik penumpang ke Stasiun Kedungbanteng. Dari Stasiun Kedungbanteng, penumpang akan dialihkan menggunakan bus untuk menuju daerah tujuannya," katanya.

Sementara itu, jumlah rangkaian KA Sancaka saat mengalami kecelakaan mencapai 11 gerbong, terdiri atas satu kereta pembangkit listrik, lima kereta eksekutif, satu kereta makan, dan empat kereta ekonomi.

Dari 11 kereta atau gerbong itu, sebanyak empat kereta ekonomi masih normal, sedangkan kereta lainnya mengalami anjlok dan lokomotif terguling akibat tabrakan dengan truk trailer tersebut.

KA Sancaka relasi Yogyakarta-Surabaya mengalami kecelakaan dengan truk trailer pengangkut beton bantalan rel di perlintasan tak terjaga di km 215+8 Jumat malam sekitar pukul 18.25 WIB. Lokasi kejadian berada di antara Stasiun Kedungbanteng-Walikukun wilayah Mantingan, Kabupaten Ngawi.

Ia menambahkan, hingga pukul 03.00 WIB Sabtu dini hari, evakuasi KA Sancaka masih berlangsung. Akibat kejadian tersebut beberapa perjalanan KA baik dari arah timur maupun dari arah barat mengalami keterlambatan.

"PT KAI Menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan KA akibat insiden tersebut. Dan PT KAI akan secepatnya menormalkan kondisi jalur agar bisa segera dilewati perjalanan KA," demikian Supriyanto.

Baca juga artikel terkait KECELAKAAN KERETA

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo