tirto.id - Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan Kombes Pol Ibrahim Tompo menyatakan pihaknya akan menanti hasil kesepakatan instansi terkait dengan rencana pemulangan jemaah Ijtima Jamaah Tabligh Dunia di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
"Kami tunggu hasil rapat stakeholder," ucap dia ketika dihubungi Tirto, Kamis (19/3/2020).
Pada Rabu (18/3/2020), Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Mas Guntur Laupe mengeluarkan Maklumat Kapolda Nomor: Mak/01/III/2020 tentang Imbauan untuk Tidak Menghadiri dan Menyelenggarakan Ijtima Jamaah Tabligh Se-Asia di Wilayah Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan.
"Kami prihatin dengan kondisi terkini penyebaran Covid-19, untuk itu tidak ada izin keramaian yang dikeluarkan oleh Polda karena pertimbangan situasi darurat bencana penyakit. Kami berusaha melakukan langkah persuasif dengan mengeluarkan maklumat," kata Ibrahim.
Maklumat itu, lanjut dia, meminta panitia Ijtima untuk menunda kegiatan tersebut hingga situasi memungkinkan, serta meminta masyarakat agar tidak hadir dan sebisa mungkin tidak mendekati area tersebut. Ijtima itu direncanakan berlangsung pada 19-22 Maret.
Pembatalan acara itu disampaikan oleh Juru Bicara Presiden Republik Indonesia Fadjroel Rachman. "Dibatalkan berdasarkan kesepakatan bersama antara para pihak, di bawah koordinasi Gubernur Sulawesi Selatan dan Forkopimda Sulsel," ujar dia dalam keterangan tertulis.
"Berdasarkan keterangan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah dan Kakanwil Kementerian Agama Sulsel setelah berkoordinasi dengan Kapolri, Kapolda, dan Bupati Gowa, acara Ijtima Jamaah Tabligh resmi dibatalkan," sambung Fadjroel.
Mulai hari ini, semua peserta akan dipulangkan dengan pengawalan melalui bandara dan pelabuhan.
Sebelumnya Ijtima Ulama Dunia 2020 awalnya akan berlangsung mulai 19 Maret 2020 hingga 22 Maret 2020. Ribuan peserta dari seluruh Indonesia dan negara lain juga akan menghadiri perhelatan ini. Beberapa peserta bahkan sudah berada di lokasi acara di antaranya dari Malaysia, Thailand, Pakistan, India, Brunei, Timor Leste, Arab Saudi, Bangladesh, dan Filipina.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Maya Saputri