Menuju konten utama

Jelang Tutup Tahun, TKN: Jangan Ikut Narasi Ketakutan Kubu Prabowo

Menurut Hasto, tidak ada keberhasilan Prabowo yang diingat oleh masyarakat maka mereka menggemborkan narasi-narasi ketakutan seperti negara punah dan sebagainya.

Jelang Tutup Tahun, TKN: Jangan Ikut Narasi Ketakutan Kubu Prabowo
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan Djarot Saiful Hidayat meneriakkan yel-yel saat memimpin Rakornas Pemilu 2019 di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Sabtu (1/12/2018). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin Hasto Kristiyanto mengimbau kepada para tim suksesnya agar tidak terpancing dengan narasi-narasi yang dilontarkan oleh kubu paslon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.

Menurut Hasto, timses tetap harus fokus pada narasi utama yaitu menggemborkan tindakan apa saja yang sudah dilakukan di era Jokowi dari 2014 lalu. Hasto menyampaikan imbauan ini melalui keterangan tertulisnya pada hari Rabu (26/12/2018).

Menurut Sekretaris Jenderal PDIP tersebut tidak ada keberhasilan Prabowo yang diingat oleh masyarakat. Oleh sebab itu, wajar jika Prabowo-Sandi terus menggemborkan narasi-narasi ketakutan seperti negara punah dan sebagainya.

“Kalau tidak percaya, setiap ketemu rakyat, coba tanyakan apa tiga keberhasilan Pak Prabowo? Bertanya kalau perlu kasih hadiah, pasti itu pertanyaan yang tidak mudah dijawab oleh masyarakat,” jelas Hasto.

Hasto yakin bahwa dengan membangun narasi yang jujur tentang tindakan Jokowi dahulu, maka Pilpres 2019 sudah pasti dimenangkan oleh paslon nomor urut 01. Dengan adanya Ma’ruf Amin sebagai pendamping Jokowi, Hasto makin yakin keduanya adalah pemimpin Indonesia yang ideal.

“Karena kita, kita setia pada jalan kita, jalan Jokowi untuk semua, jalan yang positif, jalan tanpa fitnah, dan hoaks, jalan dengan prestasi nyata,” ucapnya lagi.

Prabowo memang kerap kali mengeluarkan pernyataan yang terkesan spekulatif. Dia sempat mengutip salah satu bahasan dari buku karangan penulis asing yang menyebutkan Indonesia akan bubar pada tahun 2030. Selain itu, dia juga menilai Indonesia akan punah jika pihaknya kalah pada pilpres mendatang.

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Ace Hasan Syadzily menganalisis Prabowo Subianto memang sengaja mengeluarkan ucapan-ucapan yang tidak substansial dan cenderung menakut-nakuti karena mengikuti tren yang sedang terjadi seperti di Amerika dan Brasil.

Ace menjelaskan Prabowo menerapkan prinsip neurosains di mana keriuhan yang bisa menjadi perhatian publik. Dengan begitu masyarakat menjadi tercengang dan ancaman memang lebih diingat dan berkesan di masyarakat.

“Narasi-narasi negatif itu dimunculkan sebagai bagian dari kesadaran agar orang ingat terus dengan Pak Prabowo,” kata Ace di Senayan, DPR, Jumat (21/12/2018).

“Menurut teori neurosains, orang akan lebih ingat apabila ditakut-takuti daripada diberikan harapan.”

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Maya Saputri