tirto.id - Gubernur petahana non-aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan membentuk pasukan merah, setelah melihat kesuksesan pasukan orange atau yang lazim dikenal sebagai Pekerja Penanganan Sarana dan pra-sarana Umum (PPSU).
Ahok mengaku bahwa wacana pembentukan pasukan merah ini terkait dengan banyaknya rumah yang rusak, tapi tidak dibetulkan. Mereka bertugas untuk memperbaiki rumah warga yang tidak mampu di wilayah Jakarta. Hal ini dirasa perlu karena banyak sekali rumah di sekitaran Jakarta yang masih butuh perbaikan hingga menjadi rumah yang layak huni.
Ahok menegaskan bahwa tugas pasukan merah akan sangat berbeda dengan pasukan orange. Utamanya, kriteria dasar yang harus dimiliki oleh pasukan merah ini adalah mereka yang memiliki kemampuan untuk menyemen.
“Kan kita juga mau memperbaiki semua tempat air wudhu masjid dan musala termasuk WC toilet yang ada keramik. Kita mau bangun rapi bersih,” kata Ahok di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Terkait dengan rencana itu, calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan bahwa pasukan merah nantinya akan memperbaiki rumah warga yang kumuh sehingga warga dapat tinggal di rumah dengan kondisi yang layak.
Djarot mengatakan bahwa pihaknya juga akan merekrut sekitar 20 orang pasukan merah di tiap kelurahan. Pasukan merah itu juga tidak harus lulusan sarjana, tetapi bisa baca tulis dan sehat serta mau bekerja sebagai tukang.
Pasukan merah itu, kata dia akan menerima gaji sesuai upah minimum regional. Selain gaji, pasukan merah itu juga akan mendapat jaminan kesehatan dan pendidikan bagi anaknya.
Kendati demikian, Djarot mengatakan bahwa pembentukan pasukan merah itu akan direalisasikan setelah Djarot dan Ahok aktif kembali sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI jakarta.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Alexander Haryanto