Menuju konten utama

Jelang Paskah, Volume Kendaraan Jakarta-Cikampek Naik 22,8%

Jelang Paskah, Volume Kendaraan Jakarta-Cikampek Naik 22,8%

tirto.id -

PT Jasa Marga (Persero) cabang Jakarta-Cikampek memprediksi adanya lonjakan arus kendaraan dalam tol selama libur panjang akhir pekan perayaan Paskah sampai 22,88 persen atau mencapai 99.604 unit.

"Kami memprediksi volume kendaraan akan meningkat hingga 22,88 persen dibanding hari biasa," kata Humas PT Jasa Marga cabang Jakarta-Cikampek, Iwan Abrianto, di Bekasi, Kamis 924/3/2016).

Iwan memprediksi puncak kepadatan diperkirakan terjadi pada Jumat (25/3) sore hingga dini hari di sejumlah titik dengan volume kendaraan mencapai 99.064 unit sehari sebelum libur Paskah. "Tol akan didominasi kendaraan pribadi dari arah Jakarta menuju Cikampek," katanya menambahkan.

Iwan mengatakan, jumlah kendaraan dalam tol itu mengalami peningkatan dibanding hari biasa sebanyak 80.621 unit kendaraan. "Puncak arus balik diperkirakan pada Minggu (27/3) malam," katanya.

Iwan mengatakan, untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas di dalam tol, pihaknya akan menempatkan petugas di titik rawan kemacetan. Sejumlah potensi titik kemacetan tersebut di antaranya berada di pertemuan antara tol Jakarta Outer Ring Road dan Tol Dalam Kota di Cikunir, sejumlah rest area KM19, KM33, KM39, dan KM62, serta gerbang tol Cikarang Utama.

Sebelumnya diwartakan, sebelum libur Paskah situasi arus lalu lintas di dalam tol Jakarta-Cikampek Kamis (24/3/2016) siang didominasi kendaraan bertonase berat. Situasi tersebut diakibatkan kekhawatiran para pengusaha ekspedisi terhadap kemungkinan dikeluarkannya larangan melintas kendaraan truk dan sejenisnya di dalam tol menjelang libur Paskah pada 25-27 Maret 2016 oleh pihak terkait.

"Perusahaan meminta semua barang dikirim hari ini, Kamis (24/3), karena larangan melintas bisa saja keluar," kata Marzuki pengendara truk kontainer berisi suku cadang kendaraan yang mengarah ke Cikampek. (ANT)

Baca juga artikel terkait LIBUR PASKAH atau tulisan lainnya

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Agung DH