Menuju konten utama

Jelang Nataru Jika BOR Naik, RS Diminta Konversi Tempat Tidur

Memastikan kapasitas rumah sakit bertujuan untuk menekan angka kematian dan meningkatkan angka kesembuhan COVID-19 semaksimal mungkin.

Jelang Nataru Jika BOR Naik, RS Diminta Konversi Tempat Tidur
Keterangan Pers Juru Bicara Pemerintah Prof Wiku Adisasmito di Kantor Presiden Jakarta, Selasa (12/1/2021). (FOTO/Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Negara)

tirto.id - Menjelang periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022, Pemerintah terus mengawasi tingkat keterisian rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR). Hal ini sebagai antisipasi jika terjadi peningkatan kasus COVID-19, maka pasien COVID-19 dapat mendapatkan perawatan medis yang dibutuhkan. Walau saat ini kasus COVID-19 cukup terkendali, namun monitoring terus dilakukan.

"Termasuk tingkat keterisian rumah sakit. Hal ini bertujuan untuk menekan angka kematian dan meningkatkan angka kesembuhan semaksimal mungkin," Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menjawab pertanyaan media dalam agenda keterangan pers di Graha BNPB, Kamis (4/11/2021) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Untuk saat ini upaya penanganan yang dilakukan jika ketersediaan tempat tidur untuk COVID-19 sudah diatas ambang batas atau lebih dari 60%, maka perlu dilakukan konversi tempat tidur pasien. Hal ini agar semua pasien COVID-19 yang membutuhkan pertolongan medis dapat tertampung oleh rumah sakit.

Pemerintah terus menyesuaikan kebijakan mengikuti perkembangan kasus terkini dan kondisi di lapangan yang mencakup pergerakan orang di berbagai lokasi. Seperti di lokasi wisata, pertokoan dan tempat peribadatan serta memperkuat vaksinasi dan protokol kesehatan.

Hasil pemantauan per 31 Oktober 2021 terdapat 9 provinsi yang mengalami kecenderungan peningkatan rata-rata jumlah kasus positif COVID-19. Kesembilannya yaitu Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Bali, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara dan Papua.

Peningkatan terlihat pada 7 hari terakhir dibandingkan dengan 7 hari sebelumnya, atau sering disebut sebagai seven day moving average. Meskipun peningkatan rata-rata terlihat masih rendah, namun pergerakan ini terus dipantau untuk dilakukan mitigasi terhadap potensi kenaikan kasus di masa libur panjang.

Lebih rincinya perkembangan per provinsi, penambahan kasus positif mingguan terbanyak di Jawa Barat dengan 741 kasus baru, dengan kasus aktif 1.424 kasus. Sedangkan persentase kesembuhan terendah Lampung yaitu 90,63%. Pada penambahan kematian tertinggi adalah di provinsi Jawa Timur dengan 39 orang.

Sementara BOR tertinggi di Papua yaitu 11,41%. Untuk cakupan vaksinasi dosis lengkap terendah di Maluku Utara yaitu 17,5%. Pada jumlah kabupaten/kota dengan kenaikan terbanyak di provinsi Jawa Barat yaitu 8 kabupaten/kota naik dari total 38 kabupaten/kota.

Banner BNPB Info Lengkap Seputar Covid19

Banner BNPB. tirto.id/Fuad

Baca juga artikel terkait KAMPANYE COVID-19 atau tulisan lainnya dari Irwan Syambudi

Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Maya Saputri