Menuju konten utama

Jelang Libur Nataru, Polri akan Lakukan Operasi Kewilayahan

Pada rangkaian libur akhir tahun ini Polri kembali menggelar operasi kewilayahan.

Jelang Libur Nataru, Polri akan Lakukan Operasi Kewilayahan
Petugas Kepolisian mensosialisasikan aturan penerapan sistem ganjil-genap kepada pengendara di Jalan Farmawati, Jakarta, Senin (25/10/2021). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.

tirto.id - Jelang libur Natal dan Tahun Baru 2022, kepolisian akan menerapkan arahan pemerintah dengan kembali menggelar operasi kewilayahan, guna mencegah penyebaran COVID-19 di Indonesia.

“Apapun akan dilakukan oleh Polri dalam rangka menjaga keselamatan rakyat pada situasi pandemi COVID-19. Polri akan mengamankan dan melaksanakan segala kebijakan pemerintah soal Natal dan Tahun Baru,” ucap Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono, di Mabes Polri, Senin (29/11/2021).

Contoh perintah pemerintah yakni meniadakan kegiatan seni budaya dan olahraga, serta semua alun-alun ditutup. Aturan itu tertuang dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanggulangan COVID-19 Saat Natal Tahun 2021 dan Tahun Baru 2022, yang ditandatangani oleh Mendagri Tito Karnavian pada 22 November 2021.

Instruksi lainnya yaitu instansi pelaksana bidang perhubungan dan Satuan Polisi Pamong Praja melakukan penguatan, pengendalian, pengawasan terhadap pelaku perjalanan pada Posko Check Point di daerah masing-masing bersama dengan TNI dan Polri selama periode libur Natal dan Tahun Baru.

“Polri bersama instansi terkait lainnya mengamankan Natal dan Tahun Baru. Operasi Lilin ini melibatkan 179.814 personel,” terang Rusdi.

Rinciannya, 103.109 polisi, 19.017 tentara, sisanya adalah Satpol PP dan mitra kepolisian. Ia juga mengimbau agar masyarakat dapat menaati peraturan ini agar tak terjadi lonjakan COVID-19 pascaliburan.

Oktober 2021, Presiden Joko Widodo memperingatkan seluruh kepala daerah untuk menekan peningkatan kerumunan dan mobilitas masyarakat saat libur Natal dan Tahun Baru. Kekhawatiran itu berdasar survei pemerintah yang menyebut 19,9 juta orang akan mudik saat libur akhir tahun, ia menilai angka tersebut sangat besar.

"Inilah yang harus kami antisipasi. Semua provinsi, semua (pemerintah) kabupaten dan kota harus mengingatkan warganya, agar Natal dan Tahun Baru ini lebih baik tidak bepergian ke mana-mana," kata Kepala Negara.

Baca juga artikel terkait NATARU 2022 atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Nur Hidayah Perwitasari