tirto.id - Menjelang Iduladha harga sayur mayur mulai meroket. Terpantau di Pasar Puri, Jakarta Barat mulai dari mentimun, sawit putih, seledri hingga buah bit merangkak naik.
"Timun itu lagi naik hari ini dari kisaran Rp15 ribu sekarang jadi Rp20 ribu untuk yang timun acar, kalau ukuran sedang di harga Rp16 ribu, Sawi putih ini lagi naik terus harganya dari Rp12 ribu sekarang jadi Rp15 ribu, Seledri juga naik terus harganya dari Rp40 ribu sekarang sudah Rp60 ribu," kata Nadia salah satu pedagang di Pasar Puri, Kembangan, Jakarta Barat, Jumat (16/6/2023).
"Kemudian, jeruk limau juga naik harga dari Rp40 ribu ke Rp50 ribu, dan terakhir buah bit juga ikut naik dari Rp25 jadi Rp30 ribu," tambahnya.
Nadia mengakui beberapa minggu ini stok saya mayur berkurang. Hal itu dipicu dari cuaca yang tidak menentu.
"Ini stok sayuran biasanya juga kosong kayak kemarin sawi putih sempat kosong stoknya selama 3 hari, terus gantian buah bit ikut kosong. Sekarang alhamdulillah lagi ada stoknya, tapi harga dari pemasok harus naik, karena susah juga, apalagi cuaca tidak menentu. Seperti hujan sekarang, bisa bikin panen sayuran tidak bagus kualitasnya," imbuhnya.
"Sama juga itu seledri yang bentuknya stik atau buat jus, nah itu juga suka kosong terus. Sekalinya ada, harganya sudah pasti naik dan mahal," tambahnya.
Sementara itu, Anto yang juga berdagang sayur mayur mengakui harga-harga mulai merangkak naik. Kenaikan cukup signifikan yaitu sayur seledri dan juga sawi putih.
"Ini sawi putih di saya Rp20 ribu, sama seledri sekarang harganya di Rp65 ribu. Karena dua sayuran ini naik, saya diprotes sama ibu-ibu kenapa mahal, padahal harga ini juga saya dapat dari agen atau pemasok saya, dan sudah ditetapkan seperti ini harganya," ucap Anto.
"Ini menurut saya wajar saja ya kalau harga sayuran pada naik, Iduladha saja sebentar lagi. Pasti akan seperti ini terus setiap tahunnya," tambahnya.
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Intan Umbari Prihatin
