tirto.id - Winglet swing-arm yang dibawa Honda ke Grand Prix Argentina ditolak penggunaannya oleh penyelenggara MotoGP. Namun, menurut Motorsport, Honda memang sengaja membawa perangkat itu sebagai "protes" atas keputusan FIM melegalkan winglet swing-arm Ducati.
Berdasarkan informasi yang diterima Oriol Puigdemont dari Motorsport.com, perwakilan Honda menemui Direktur Teknis MotoGP, Danny Aldridge pada Kamis (28/3/2019). Dalam pertemuan itu, perwakilan Honda tadi meminta izin melakukan homologasi dari MotoGP, yang kemudian langsung ditolak.
"Perwakilan Honda menemui Aldridge dengan desain yang sama untuk motor tim pada Kamis menjelang GP Argentina akhir pekan ini, tetapi homologasinya ditolak ketika Aldridge diberitahu tujuan penggunaan perangkat tersebut," tulis Motorsport.
Puigdemont menilai, tindakan Honda menunjukkan perangkat swing-arm itu adalah kesengajaan. Pasalnya, mereka secara terang-terangan mengatakan bahwa fungsi perangkat swing arm yang mereka buat memang untuk menimbulkan efek aerodinamis berupa downforce.
“Tampaknya langkah Honda adalah upaya yang disengaja untuk menyoroti masalah regulasi dan keputusan FIM saat ini [mengizinkan perangkat di swing arm Ducati],” tulisnya.
Sebelumnya, Honda telah mengonfirmasi bahwa mereka akan membawa perangkat aerodinamis di swing arm mereka ke Argentina, tetapi belum mengonfirmasi akan menggunakannya atau tidak. Terkait hal ini, Marc Marquez sebagai pebalap utama tim tersebut, menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada tim teknisi.
“Saya tahu Honda dan pastinya mereka mencoba menganalisis. Mereka mencoba untuk memahami mana fungsi khusus [dari aerodinamika] dan di mana Anda bisa meningkatkannya. Saya yakin semua pabrikan akan mencobanya. Tapi saya kira itu tidak banyak memangkas selisih waktu,” kata Marquez dikutip Motorsport.
Pengadilan Banding Federasi Balap Motor Internasional (FIM) pada Selasa (26/3/2019) memutuskan perangkat swing arm Ducati legal digunakan di MotoGP. Keputusan FIM itu sekaligus menolak protes yang diajukan oleh Honda, KTM, Aprilia, dan Suzuki terhadap perangkat tersebut.
Setelah keputusan itu, CEO Aprilia Racing, Massimo Rivola, menyebut Aprilia dan pabrikan lain, sedang mencoba menghomologasi desain yang identik seperti swing arm Ducati.
Namun, ia menyebut bahwa perangkat yang dibuat oleh beberapa pabrikan bukan berfungsi sebagai pendingin ban belakang, seperti klaim Ducati terhadap perangkat swing arm milik mereka, tetapi lebih kepada memberi efek aerodinamis, yang berpotensi dapat melanggar aturan MotoGP.
“Saya ingin tahu apa yang akan terjadi jika seseorang menghadirkan solusi sama dengan Ducati, namun alih-alih merujuk pada pendinginan ban belakang, secara terbuka mengakui tujuannya untuk menghasilkan aerodinamika?” kata Rivola, dikutip Motorsport.
Tindakan Honda membawa winglet swing arm ke GP Argentina, juga ucapan CEO Aprilia ini, mungkin saja akan diikuti oleh pabrikan lain, seperti Suzuki dan KTM.
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Fitra Firdaus