Menuju konten utama

Jelang Aksi 112 di Masjid Istiqlal, Markas FPI Lengang

Markas Front Pembela Islam (FPI) di Jalan Petamburan III tampak tidak seramai aksi bela Islam II dan Aksi Bela Islam III. Jalanan tersebut lengang. Tidak ada satupun aktivitas menerima tamu maupun massa berdatangan.

Jelang Aksi 112 di Masjid Istiqlal, Markas FPI Lengang
Foto udara kawasan Masjid Istiqlal dan sekitarnya, Jakarta, Rabu (27/4). ANTARA FOTO/Rosa Panggabean.

tirto.id - Jelang Aksi 212 dalam bentuk zikir dan tausyiah nasional yang akan diselenggarakan Sabtu (11/2/2017), sejumlah masyarakat dari luar Jakarta yang mulai bergerak mendatangi Ibu Kota sudah mulai difokuskan di Masjid Istiqlal. Pun demikian dengan mereka yang berada di sekitar markas Front Pembela Islam (FPI). Suasana di daerah itu mulai tampak lengang.

Markas Front Pembela Islam (FPI) di Jalan Petamburan III tersebut tampak tidak seramai aksi bela Islam II dan Aksi Bela Islam III. Jalanan Petamburan III lengang. Tidak ada satupun aktivitas menerima tamu maupun massa berdatangan. Hanya sejumlah warga sekitar yang beraktivitas di jalan tersebut.

"Ada memang dari daerah selalu koordinasi ke kita, tapi kita buang ke Istiqlal semua," ujar salah satu pengurus Laskar Pembela Islam DKI Jakarta, Muhammad, 42, saat ditemui di dekat markas FPI, Jalan Petamburan III, Jakarta, Jumat (10/2/2017).

Muhammad mengatakan, sudah ada massa di pulau Jawa yang berkoordinasi dengan markas FPI. Ia menuturkan massa Pekalongan, Bandung dan Jabodetabek sudah menginformasikan akan hadir dalam Aksi 112. Massa pun langsung diarahkan ke Masjid Istiqlal mengingat FPI tidak mempunyai tempat untuk memenuhi kebutuhan mereka seperti mandi dan istirahat.

Para petinggi FPI dan para pengurus, lanjutnya, sudah melakukan koordinasi akhir sebelum pelaksanaan Aksi 112. Pria yang karib disapa Ustad Mulya itu juga mengatakan bahwa akan ada salawat dan zikir di malam sebelum Aksi 112 yang berjudul "Aksi Zikir & Tausyiah Nasional untuk Penerapan Surat Al-Maidah 51: Wajib Pilih Pemimpin Muslim & Haram Pilih Pemimpin Kafir" tersebut.

Muhammad berharap, Aksi 112 bisa menggugah pemerintah untuk menegakkan hukum tanpa pandang bulu. Ia mengingatkan, aksi ini berawal dari dugaan penistaan agama yang dilakukan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

"Ini bahwa namanya pelanggaran hukum harus diadili siapapun mereka. Karena negara kita negara hukum. Apalagi kalau pakai SARA, agama," tutur Muhammad.

Agus Darma, 59, salah satu peserta yang akan ikut terjun dalam Aksi 112 yang ditemui Tirto saat menunggu di markas FPI, mengaku, kedatangannya dalam rangka berkoordinasi dengan markas untuk aksi besok.

"Saya sudah lama, seminggu. Kalau rombongan ini hari," ujar Agus saat berbincang dengan Tirto.

Pria yang juga Sekretaris Badan Kemakmuran Masjid Agung Sumatera Utara itu mengatakan rombongan ada yang berangkat dengan pesawat maupun bus. Saat ini, sudah ada 5 orang yang tiba dari Medan menaiki pesawat. Akan tetapi, dirinya belum mendapat informasi detil berapa orang yang akan ikut dengan menaiki bus.

Ia memprediksi sudah ada 70 orang akan ikut dalam aksi 112 dari Medan. Massa pun sudah ada yang berdiam di Depok, Jawa Barat dan Sumur Batu, Kemayoran.

Baca juga artikel terkait AKSI 112 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara